Pekik Sayup Fidel Castro
Edisi: 08/23 / Tanggal : 1993-04-24 / Halaman : 62 / Rubrik : SEL / Penulis : BSU
Di Pulau Kuba, 145 km dari pantai Florida, Amerika Serikat, Fidel Castro makin terasing. Usainya perang dingin Blok Timur-Barat membuat Castro kehilangan motor ideologi yang disebutnya Fidelisme. Ini, menurut Castro, adalah sosialisme hasil perkawinan Marxisme-Leninisme dengan kemandirian Amerika Latin. "Sosialisme atau mati," pekik Castro saat Cuba memilih berdiri di Blok Timur menentang negara-negara Barat sekutu Amerika Serikat. Kini Castro memekik tanpa teman.
Uni Soviet telah hancur berkeping-keping, dan komunisme kehilangan pamor di Eropa Timur. Namun itu tak membuat Castro mundur. Dengan risiko kemorosatan ekonomi Kuba sekalipun. Tatanan politik Timur-Barat telah membuat Kuba menjadi negara yang sangat tergantung pada Uni Soviet. Kuba, misalnya, menjual gulanya ke Uni Soviet dengan harga empat kali lebih tinggi dari harga pasar dan membeli minyak dari Uni Soviet dengan harga yang disubsidi. Maka, ketika Uni Soviet bubar, tak ada lagi yang menyokong perekonomian Kuba.
Bagi Castro itu bukan masalah. Walau mendapat banyak kemudahan dari Uni Soviet, sejak berkuasa 34 tahun yang lalu, Castro selalu mencita-citakan kemandirian Kuba. "Prioritas kami adalah kelangsungan kami sendiri. Yang paling penting adalah kedaulatan nasional," katanya kepada wartawan New York Review, Arthur Schelesinger, Maret tahun lalu. "Amerika mengharap kami tidak akan mampu mengatasi masalah yang kami hadapi. Tapi kami akan bertahan," tambahnya. Castro akan mempertahankan Kuba sebagai negara sosialis dengan satu partai komunis.
Bukannya Castro tak mencoba menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di dunia internasional. Setidaknya, Castro tidak lagi mendukung gerakan-gerakan revolusioner di negara-negara Amerika Latin. "Ya, kami berubah dan Amerika Latin juga berubah. Kami lebih dewasa, kami telah belajar dari pengalaman. Kami menginginkan perubahan yang revolusioner, dan kami tetap melakukannya tapi kami tidak membantu orang lain untuk melakukan itu," katanya.
Di bawah payung Uni Soviet, salah satu tugas Castro memang menyebarkan komunisme di Dunia Ketiga. Pada awal 1980-an, misalnya, pasukan Kuba hadir di Angola dan Ethiopia. Kuba juga aktif membantu pemerintahan Marxis di Nicaragua, mendukung gerilyawan komunis di Venezuela dan negara-negara Amerika Tengah. Untuk menutupi aksi-aksi itu dan mengubah kesan Kuba sebagai sekutu Uni Soviet, Castro aktif dalam pergerakan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…