Wangsit Di Atas Bukit

Edisi: 08/13 / Tanggal : 1983-04-23 / Halaman : 56 / Rubrik : PAN / Penulis :


BUKIT Srondol di malam hari. Kelokan-kelokan Bengawan Solo terlihat samar. Di kejauhan, di lembah sana, Kota Karanganyar dan Solo sedang tidur berselimut cahaya lampu. Rumah-rumah peristirahatan di Tawangmangu bagaikan titik-titik kunang-kunang.

Udara yang dingin tak menghalangi sekelompok orang mengadakan kegiatan kerohanian di bukit itu. Di dalam gubuk yang didirikan di atas bukit ini, mereka duduk melingkar di tikar. Di tengah lingkaran ada buku-buku lusuh: babad, kitab-kitab ramalan, dan buku-buku tembang dari Ronggowarsito - dan tentu saja buku-buku Kejauen. "Syarat diskusi tidak boleh ada pertengkaran," kata Alip Sumarto, 53 tahun, yang memimpin diskusi, sambil memandangi para peserta yang. kebanyakan datang dari luar wilayah Surakarta. Karena, "kebenaran yang diyakini manusia dalam kehidupan ini tak ada yang mutlak."

Diskusi pun berlangsung. Semua tentang ikhwal kehidupan. Masing-masing peserta mencoba mengambil bagian - tapi tak sedikit yang hanya diam dan tampak asyik dengan pikirannya sendiri.

Tepat tengah malam, pukul 00.00, diskusi dinyatakan selesai. Acara dilanjutkan dengan bersamadi. Alip yang pertama kali. Dengan kepala menunduk ia menuju sebuah batu besar dengan permukaan cukup lebar di luar gubuk - dan duduk di atasnya. Ia mengambil sikap bersila dengan mata terpejam. Mulutnya komat-kamit, mengeluarkan mantra yang tak jelas terdengar. "Saya menghadap Yang Tunggal dengan doa untuk diri saya dan untuk masyarakat. Doa untuk kehidupan," ujar Alip selesai bersamadi.

Peserta-peserta lain menyusul bersamadi di tempat tadi, bergiliran, hingga pagi. Tapi tatkala matahari mulai muncul, beberapa orang terlihat tidur di atas batu menjemur diri.

Acara itu berulang terus di Bukit Srondol…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
BIARLAH SERIBU WARTEG BERKEMBANG
1983-02-05

Ada sekitar 10 ribu warung tegal di jakarta. ciri khasnya, murah dan merakyat, akan tetap…

G
GENERASI SIONG YANG MAKIN PUDAR
1983-04-09

Rokok siong terancam punah, pabrik satu-satunya mati, dan penggemar semakin kurang.

S
SALERO MINANG ATAU PADANG DI...
1983-05-28

Usaha mengembalikan citra restoran minang ke bentuk aslinya, sebagai langkah, dibentuk armindo (asosiasi restoran minang…