Medan Latihan Kepemimpinan
Edisi: 14/13 / Tanggal : 1983-06-04 / Halaman : 16 / Rubrik : NAS / Penulis :
RUANGAN berukuran 3 x 4 meter di belakang kantor GMNI cabang Surabaya di Jalan Sudirman itu senantiasa ramai. Silih berganti tamu berdatangan. Kebanyakan untuk mengadu. Di tembok luar ruangan itu terpasang papan nama "Lembaga Studi Kemasyarakatan dan Bantuan Hukum". Para pengadu itu dilayani beberapa aktivis GMNI. "Ya inilah sebagian dari proses kaderisasi GMNI," ujar Djoko, sekretaris GMNI cabang Surabaya.
Menurut Djoko, mahasiswa Fakultas Teknik IKIP Surabaya tingkat terakhir, sejak 2 tahun terakhir ini GMNI Surabaya menjauhi kegiatan yang bersifat pamrih. Misalnya latihan dasar, simposium, upacara penerimaan anggota baru, maupun bimbingan tes. "Pokoknya kegiatan yang formal rutin kami tinggalkan karena sudah tidak efektif lagi," katanya. "Masak dalam keadaan seperti sekarang ini kita masih mempertahankan resepsi-resepsian, makan bersama, rujakan, dan sebagainya itu. Malu dong," tambahnya.
GMNI cabang Yogyakarta, yang dianggap terkuat di Indonesia, sejak 1980 ternyata juga mengubah orientasinya.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?