Rumah Gadai Itu Telah Sepi

Edisi: 20/13 / Tanggal : 1983-07-16 / Halaman : 30 / Rubrik : PAN / Penulis :


JURU selamat petani di musim paceklik. Penyambung hidup pegawai rendah di tanggal tua. Dan "pemberi berkah" anggota masyarakat kebanyakan menjelang Lebaran. Itulah rumah gadai -- yang kini menjadi perusahaan jawatan, Perjan -- hampir sepanjang sejarahnya.

Tapi keadaan agaknya sudah berubah. Bangunan yang umumnya berusia lanjut itu sekarang tak banyak ditoleh. Buktinya pada hari-hari menjelang Lebaran tahun ini: sepi-sepi saja -- di mana-mana. Tak terlihat orang antre di depan loket. Malah sebaliknya, banyak yang datang justru untuk menebus gadaian perhiasan untuk dipakai berlebaran. "Tahun lalu jauh lebih ramai," kata Mochkiman, 53 tahun, kepala Pegadaian Krian, Sidoarjo, Ja-Tim, yang sudah 4 tahun menjadi pimpinan di sana.

Pejabat ini bahkan menarik kesimpulan kegemaran menggadai tampak mulai tak diminati masyarakat. Barangkali karena kesadaran, semakin bari nilai barang semakin merosot, sehingga nilai yang diperoleh setelah menggadaikan barang tak sesuai dengan kebutuhan. Atau karena keadaan ekonomi masyarakat umumnya sudah lebih baik? "Apa artinya uang Rp 1.000," ujar Matmimbar, kakek 6 cucu yang ditemui sedang menebus dua potong kainnya di Pegadaian Krian. Yang aneh bagi kakek usia 70 tahun ini rumah gadai yang kukuh peninggalan zaman Belanda ini, kini menolak barang pecah belah, lampu tekan dan radio. "Barang-barang itu memang ditolak. Hanya memenuhi gudang saja, banyak yang tak ditebus, sementara melelangnya sulit," kata Mochkiman.

Di tengah sepinya orang menggadaikan di Krian, Ngarso datang menuntun sepedanya. Ia butuh uang Rp…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
BIARLAH SERIBU WARTEG BERKEMBANG
1983-02-05

Ada sekitar 10 ribu warung tegal di jakarta. ciri khasnya, murah dan merakyat, akan tetap…

G
GENERASI SIONG YANG MAKIN PUDAR
1983-04-09

Rokok siong terancam punah, pabrik satu-satunya mati, dan penggemar semakin kurang.

S
SALERO MINANG ATAU PADANG DI...
1983-05-28

Usaha mengembalikan citra restoran minang ke bentuk aslinya, sebagai langkah, dibentuk armindo (asosiasi restoran minang…