Impian Mahal Aurobindo

Edisi: 29/13 / Tanggal : 1983-09-17 / Halaman : 44 / Rubrik : SEL / Penulis :


IMPIAN seorang mistikus bisa menuntut biaya yang mahal. Para pengikut Aurobindo, filosof kebatinan India, pada akhirnya berusaha mewujudkan isi ajaran guru mereka dalam bentuk sangat fisik: lambang-lambang kerohanian berupa bangunan-bangunan dengan arsitektur yang khas, dalam satu permukiman yang untuk ukuran orang biasa mengada-ada. Itulah sebuah "kota" di India Selatan, yang direncanakan menjadi "pusat kebudayaan dunia, tempat bertemu nilai kebudayaan dan peradaban yang berbeda-beda, sebuah lingkungan yang serasi".

Marc Peyrou, fotografer dan pematung yang pernah bekerja di Timur Tengah dan Asia, satu ketika meninjau tempat itu. Dan pengalamannya kemudian dituliskan Mona Brand, pengarang dan penyair Australia, di majalah Journey, lengkap dengan sekadar gambaran akan ajaran yang berdiri di belakang proyek mewah itu.

Ajaran ini berpangkal pada Sri Aurobindo Ghose. Orang Benggali lulusan Oxford ini pulang ke India pada usia 21, dan termasuk barisan pertama yang berjuang melawan pemerintah Inggris di negerinya. la pernah dipenjarakan beberapa kali. Bahkan akhirnya dijatuhi hukuman mati, tetapi berhasil meloloskan diri dan pergi ke Pondicherry. Wilayah ini waktu itu dikuasai Prancis, hingga kemudian diserahkan kepada pemerintah India, 1954.

Di Pondicherry Aurobindo berkenalan, kemudian bekerja sama dengan Paul Richard, wartawan Prancis. Mereka menerbitkan majalah filsafat Arya. Pada 1920 penerbitan Aryatamat. Bersama Myriam, istri Paul Richard, Aurobindo kemudian mendirikan sebuah pusat kerohanian dan keagamaan yang diberi nama Sri Aurobindo Ashram. Aurobindo bertindak sebagai guru, Myriam menjadi semacam pemimpin organisasi. Nasib Paul Richard sendiri lantas tidak begitu jelas.

Myriam kemudian lebih terkenal dengan panggilan 'Ibunda'. Dalam bukunya, Entretien avec La Mere, janda (atau masih istri ?) wartawan Prancis ini secara ulung melukiskan gagasan-gagasan Aurobindo yang serba intuitif dan mistis.

Ajaran ashram mereka ialah 'Yoga Integral'. Ini merupakan sintese semua yoga, dan kepercayaan bahwa setiap insan harus memusatkan usaha untuk menemukan cara hidup yang "sesuai dengan aspirasi individualnya".

Ketika tokoh itu meninggal pada usia 72 tahun, 1950, ashramnya sudah berdiri mapan di Pondicherry. Dan di hari kematian Aurobindo itu pulalah Ibunda dan para pengikut yang setia bercita-cita mendirikan sebuah permukiman sebagai persembahan kepada Sang Guru. Permukiman itu akan diberi nama Auroville.

Sampai sekarang, rancangan pertama Auroville masih bisa dilihat di Paris. Permukiman itu direncanakan menjadi kota ultra modern, kombinasi beton dan taman-taman hijau serta pepohonan menjulang. Tidak sekadar proyek arsitektur baru seperti Chandigargh, kota yang dibangun di kaki Himalaya pada 1953 dengan perencanaan arsitek terkemuka Le Corbusier. Auroville dirancang lebih dari itu. Kota ini dimaksudkan sebagai eksperimen baru dalam kehidupan antarbangsa, "tempat umat semua agama menikmati kesejahteraan yang lebih baik".

Menurut rencana aslinya, Auroville dibangun dalam bentuk spiral, meliputi areal seluas 40 km2, dengan penduduk tidak lebih dari 50 ribu.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…