Ke Pucangarum Mencari Dampulan

Edisi: 32/13 / Tanggal : 1983-10-08 / Halaman : 32 / Rubrik : PAN / Penulis :


DESA Pucangarum memang terpencil. Tapi tidak bisa dikatakan sulit didatangi. Dari Kota Bojonegoro, Jawa Timur, jaraknya 35 km arah timur laut. Dari kota kecamatan Baureno, dengan ojek sepeda motor - satu-satunya kendaraan yang bisa mencapai desa itu - masih 10 km lagi dengan menempuh jalan berbatu-batu.

Pucangarum, yang berpenduduk 2.500 jiwa lebih, terbilang desa rawan menjelang dan ketika G30S/PKI pecah 18 tahun yang lalu. Desa ini dijadikan basis PKI dengan beberapa gembongnya. Tentu saja sekarang ada perubahan di desa itu, yang terdiri dari tiga pedukuhan: Randap, Pucang, dan Losari. Sekarang, misalnya, ada dua sekolah dasar, sebuah masjid, satu madrasah, dan 16 langgar. Dulu, semua itu tak ada di Pucangarum. Hanya satu hal yang tidak berubah: kebiasaan penduduk hidup bersama tanpa nikah alias samenleven. Di sana disebut dampulan.

Tidak diketahui secara pasti berapa pasang dampulan yang ada di Pucangarum. Ketika wartawan TEMPO, Choirul Anam, mengunjungi desa itu pekan lalu, ia menjumpai sedikitnya lima pasang suami istri yang sudah beranak pinak tanpa nikah. Di antaranya Samani, 40 tahun, mendampul Suwer sampai punya dua anak, sementara Samani sendiri terikat perkawinan sah dan punya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
BIARLAH SERIBU WARTEG BERKEMBANG
1983-02-05

Ada sekitar 10 ribu warung tegal di jakarta. ciri khasnya, murah dan merakyat, akan tetap…

G
GENERASI SIONG YANG MAKIN PUDAR
1983-04-09

Rokok siong terancam punah, pabrik satu-satunya mati, dan penggemar semakin kurang.

S
SALERO MINANG ATAU PADANG DI...
1983-05-28

Usaha mengembalikan citra restoran minang ke bentuk aslinya, sebagai langkah, dibentuk armindo (asosiasi restoran minang…