Sebuah Pembelaan Untuk Boris Yeltsin
Edisi: 13/23 / Tanggal : 1993-05-29 / Halaman : 43 / Rubrik : SEL / Penulis : BBU
Salahkah Boris Yeltsin? Tak seorang pun bisa mengatakan kini bahwa di Rusia segalanya berjalan baik, tulis Elena Bonner di New York Review, akhir April lalu. Tapi hari depan Rusia tidaklah sehitam yang sering dibayangkan oleh para pengulas masalah Rusia yang pesimistis.
Elena Bonner, pengamat Rusia yang hidup di Moskow, menyadari bagaimana yang disebut pengalaman psikologis mempengaruhi sudut pandang terhadap Rusia. Taruhlah Anda seorang warga Moskow, yang kemudian hidup beberapa lama di luar negeri. Kemudian Anda pulang kembali ke Moskow, dan melihat dampak ekonomi pasar bebas. Maka, Anda akan berteriak: Rusia terlalu tergesa-gesa menerapkan ekonomi pasar.
Yang sebenarnya terjadi, selama di luar negeri Anda terlepas dari kehidupan sehari-hari di Rusia, dan hanya menyerap informasi dari media massa. Dengan lokasi yang berjarak itu, informasi itu akan terasa lebih tajam, berlebihan, dan lebih tragis daripada keadaan sehari-hari yang sebenarnya. Ini sesuatu yang lazim terjadi, sebagaimana gambar iklan rumah, misalnya, tampak lebih bagus karena dilepaskan dari lingkungannya.
Orang lalu berbicara tentang popularitas Yeltsin yang menurun. Tentang terpaksanya dia memecat Perdana Menteri Yegor Gaidar, seorang tokoh reformis yang tak kurang bersemangatnya dibandingkan Yeltsin sendiri. Dan terpaksanya Yeltsin melakukan kompromi terhadap tuntutan Kongres Wakil Rakyat. Misalnya, menunda pemberian subsidi ke sejumlah BUMN, ke sejumlah industri. Pemerintah Moskow juga terpaksa menunda kenaikan pensiun dan gaji pegawai negeri. Alasan parlemen, agar inflasi bisa ditekan. Tapi yang terjadi justru sebaliknya: inflasi tambah tinggi. Memang subsidi terhadap BUMN dan industri tertentu ditunda, tapi subsidi untuk kebutuhan pokok tertentu masih berjalan, dan itu menjadi sumber korupsi. Umpamanya subsidi bahan bakar. Murahnya harga minyak di Rusia menggoda mereka yang berani berspekulasi: membeli minyak banyak-banyak (tentu saja dengan bantuan pejabat yang disogok), lalu menjualnya di negeri-negeri Baltik yang roda pasar bebasnya sudah menggelinding lancar.
Salahkah Yeltsin? Jika ia memang salah, melihat contoh yang baru saja disebutkan, kesalahan tak hanya karena kebijaksanaan pasar bebasnya. Masalahnya, belum ada hukum yang jelas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…