Imigran-imigran Kaya Menyerbu N.y

Edisi: 41/13 / Tanggal : 1983-12-10 / Halaman : 47 / Rubrik : SEL / Penulis :

ORANG-orang yang mengenakan perhiasan gemerlapan itu turun dari limousine mereka yang tiba-tiba berhenti di 59 th Street Bridge, New York. Dengan terburu-buru mereka bergabung dengan antrean yang tampak sopan. "Di Prancis," kata seseorang dengan aksen Prancis yang medok, "saya tidak ngantre begini." Tapi ia tampak senang.

Semua orang, yang sedang antre, itu bisa saja memberi komentar serupa karena toh mereka semua orang orang asing yang berasal dari berbagai negara. Suasana barisan antre itu tentu saja berbeda dengan antrean di Polandia yang dulu gambarnya sering dimuat surat kabar. Kalau di Polandia orang antre menunggu jatah makanan, di 59 th Street ini mereka antre untuk merebut kesenangan.

Klub malam modern yang molek bernama Club A telah siap menunggu mereka. Klub malam internasional yang baru ini memang nyaman dan menyegarkan. Hiasan dindingnya ditata menurut cita rasa Eropa. Ada bunga tulip dari Negeri Belanda, cermin dari Italia, dan santapan dari Prancis. Tamu yang datang berbondong malam ini juga sebagian besar orang Eropa, khususnya Prancis dan Italia - ditambah sedikit orang Inggris dan Amerika Latin. Tentu saja ada juga dari New York, satu dua orang.

Begitu orang-orang yang antre di luar itu masuk, hiruk-pikuk aksen tidak dapat dibendung lagi. Laki-laki yang mengenakan pakaian pesta kontinental dan wanita-wanita bergaun hitam, berpakaian bulu, dan berkalun mutiara berkilauan itu mengobrol seenaknya sambil meneguk Dom Perignon.

"Orang-orang Eropa merasa kerasan di sini," ujar Franco Rosselini, kemanakan Roberto Rosselini, sutradara Italia yang terkenal itu. "Apalagi lampu remang-remang ini membuat kerut di muka tidak kelihatan."

Club A memang menjadi sasaran orang-orang…

Keywords: -

---

Foto Terkait