Satu Kaki Di Sepanjang Jalan
Edisi: 47/11 / Tanggal : 1982-01-23 / Halaman : 78 / Rubrik : TK / Penulis :
MATAHARI belum terbit ketika serombongan pemuda beramai-ramai berjalan kaki menuju Monas. Setiap pagi, seusai subuh, memang banyak penduduk Jakarta yang berolahraga, berjalan kaki atau lari, mengelilingi tugu di jantung kota Jakarta itu. Seorang di antara pejalan kaki itu berkaki cacat.
Slamet, 25 tahun, pemuda berkaki cacat itu, berjalan dengan gembira. Kaki kirinya mengecil, tampak menggantung, tak berfungsi. Karena itu ia berjalan dengan bantuan kruk, tongkat penyangga. "Hampir setiap pagi, setelah sembahyang subuh, saya berjalan kaki mengelilingi Monas," katanya.
Slamet ternyata bukan sekedar berolah-raga pagi. Ia berlatih untuk mengikuti perlombaan jalan kaki. Satu-dua jam sebelum bekerja, di pabrik gelas Kedaung, ia berjalan kaki mengelilingi pabrik milik usahawan Probosoetedjo di Jalan Pangeran Tubagus Angke Jakarta Barat. Setiap Minggu pagi ia juga berlatih bersama para anggota PGJ (Persatuan Gerak Jalan) Jakarta di Senayan--untuk tiga kali putaran. Walau hanya dengan satu kaki bukan halangan bagi Slamet mengikuti beberapa kali lomba gerak jalan. Misalnya lomba gerak jalan "Bandung Lautan Api" (60 km), lomba jalan kaki Tangerang--Ciputat (40 km) dan 21 November lalu lomba gerak jalan tradisional Bogor -- Jakarta (60 km).
Slamet memang belum pernah memenangkan satu nomor pun, tapi ia selalu bisa selamat mencapai gars akhir. Ia mengaku tubuhnya tetap stabil dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
DICK, SI RAJA SERBA ADA
1984-01-21Pengusaha, 50, perintis toko serba ada, gelael supermarket. juga pemilik restoran kentucky, dan es krim…
PENGAWAL DEMONSTRAN DI MASA TRITURA
1984-01-14Letjen (purn), 60. karier dan pengalamannya, mengawal para demonstran kappi/kami pada saat terjadi aksi tritura…
AHLI NUKLIR, DALAM WARNA HIJAU
1984-01-28Achmad baiquni, dirjen batan, ahli fisika atom yang pertama di indonesia.