Warga Baik Versi Singapura

Edisi: 50/11 / Tanggal : 1982-02-13 / Halaman : 31 / Rubrik : AG / Penulis :

SINGAPURA yang terhitung sebagai salah satu negara Menara Babil modern sudah terancam menjadi negara para maling. Dompet atau barang berharga mudah sekali disambar orang. Penduduk di situ memang sangat padat (rata-rata 3.812 jiwa per kilometer) sehingga digambarkan mereka hidup hampir dalam saku orang lain. Tapi sumber para maling sebetulnya di mana?

"Maling-maling kecil mulai belajar mencuri sejak masih di sekolah," kata PM Lee Kuan Yew setelah mendengar laporan tim penelitian pendidikan tahun 1978. Para maling itu demikian terlatih di sekolah sehingga mereka dianggap akan sangat trampil menggasak barang berharga yang bukan milik mereka. Barang dalam laci pun akan dibongkar kuncinya oleh pegawai negeri. Bahwa seorang tentara kehilangan jam tangan atau dompet yang baru saja 10 detik diletakkannya, "itu sudah lumrah di tangsi batalyon," kata Dr. Goh Keng Swee, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan yang memimpin tim penelitian pendidikan itu. Kesimpulannya waktu itu ialah, "perlu program baru dalam sistem pendidikan."

Tugas melaksanakan program itu te nyata dipercayakan kepadanya. Tahu 1980, Goh dibebaskan dari jabatan Menteri Pertahanan dan dilantik sebaga Menteri Pendidikan. Sejauh ini ia telah membentuk berbagai komisi untuk merancang program pembinaan moral.

Mula-mula Goh tertarik pada program seorang pastor Katholik Dr. Robert Balhetchet, yang memimpin sebuah proyek pendidikan moral Ada dan Menjadi di Bukit Merah. Kebanyakan murid…

Keywords: -

---

Foto Terkait