Neraka, Kekal Tak Kekal
Edisi: 03/12 / Tanggal : 1982-03-20 / Halaman : 64 / Rubrik : AG / Penulis :
NERAKA ternyata tidak kekal. Paling tidak itulah kesimpulan berbagai ulama besar, termasuk almarhum Dr. Mahmud Syaltut, bekas Syekh Al-Azhar Mesir yang terpandang.
Masalah itu muncul dalam ujian doktor di Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta (pertama kalinya oleh IAIN) 8 Maret. Promovendus (kemudian Doktor) Ahmad Daudy MA, 5 3 tahun, dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniri Banda Aceh maju dengan disertasinya tentang pahan; tasauf mistikus Islam abad ke-17 Aceh, Syeikh Nuruddin Ar-Raniri, di bawah promotor Prof. Dr. H.M. Rasjidi.
Salah seorang penguji, Prof. Bustami A. Gani (para penguji lain: Prof. Dr. H.A. Mukti Ali, Dr. Mulyanto Sumardi, dan Rektor IAIN Jakarta Prof. Dr. Harun Nasution yang memimpin sidang) menanyakan kepada Daudy pengertian 'kekal dalam neraka' seperti yang disebut-sebut dalam risalahnya. Daudy menjawab, tentu saja, kekal berarti tanpa akhir.
Bustami: Kalau begitu sama dengan Allah, yang tanpa akhir? Padahal Quran mengatakan, 'segala…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…