Berapa Uang Arab Di Amerika ? ; Berapa Uang Arab Di Amerika Serikat

Edisi: 16/12 / Tanggal : 1982-06-19 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :


DI bawah empat pemerintahan berturut-turut, Amerika Serikat "menghadiahi" negeri-negeri produsen minyak Arab (terutama Arab Saudi dan Kuwait) kesempatan menanam modal besar mereka di AS. Jumlahnya bermilyar dollar. Dan ini merupakan "tingkat pilih kasih yang keterlaluan yang dilindunxi selubung kerahasiaan yang tebal." Yang dalam tanda-kutip ini adalah komentar Tad Szulc, seorang penulis masalah-masalah luar negeri yang berpangkalan di Washington, dalam The New York Times Magazine.

Komentar Szulc ini tidak berdiri sendiri. Banyak anggota Kongres dan pejabat Federal AS-seperti yang juga dikemukakannya dalam tulisan itu -- menyatakan kekhawatirannya. Malahan menakutkan "perolehan pendapatan dari investasi yang tersembunyi dan tak terdaftar, sungguh-sungguh akan mengganggu kepentingan nasional Amerika." Dan juga "ekonomi Amerika akan mudah terserang, tunduk kepada pengaruh kepentingan negeri-negeri Arab."

Menurut Szulc kekhawatiran-kekhawatiran itu justru muncul dalam dokumen-dokumen Pemerintah sendiri -- dikumpulkan untuk suatu dengar pendapat oleh Sub-komisi Masal. masalah Perdagangan, Konsumen dan Moneter dari Komisi Rumah Tangga Kongres tentang kegiatan-kegiatan Pemerintah AS.

"Kebijaksanaan Washington terhadap penyelubungan yang disengaja itu berkembang sebagai akibat tekanan-tekanan politik dan ancaman-ancaman terbuka," kata mereka. Dan "paling tidak, jika perlakuan istimewa itu tidak berlanjut, orang-orang Arab mengancam akan mengurangi produksi minyaknya serta memindahkan investasi dan asset-asset raksasanya -- diduga sebesar US$ 100 milyar -- dari AS."

Sementara kebijaksanaan dan keramah-tamahan tindakan-tindakan pro Arab -- termasuk pembebasan pajak (tax break) -- sering dipersoalkan di kalangan Pemerintah, tak ayal keinginan atau kebutuhan menenteramkan Arab-Arab itu juga yang akhirnya berjaya

ITULAH mungkin yang menyebabkan semakin banyak anggota Kongres kian gencar mempersoalkannya.

Misalnya, mereka mempertanyakan: mengapa praktek-praktek itu terus berlangsung? Mengapa Pemerintah Federal -- dengan segala instansi berwenang yang berada di bawah komandonya -- tidak mampu melacaknya?

"Orang-orang di Kongres itu yang mengikuti persoalannya dari dekat sangat gelisah dengan arus uang yang 'tidak sesuai', sebesar US$ 60 milyar dalam neraca pembayaran Amerika," komentar Szulc. Jumlah tidak kecil itu masuk dari luar ke Amerika dalam tahun-tahun belakangan ini, "yang tidak seorang pun mampu menemukan atau melacaknya. "

Pada saat ketidak-sesuaian itu pertama kali diketahui, Pembantu Menteri Keuangan C. Fred Bergsten mengirim memo kepada William Miller, yang kemudian menjadi Menkeu Amerika. Memo dalam tulisan tangan itu berbunyi: "Ini aneh. Punyakah kita sesuatu gagasan, apa yang menyebabkan ini bisa terjadi? Apakah sebuah penyelidikan yang lebih jauh dapat menolong?"

Pembekuan asset-asset Iran (sebagai tindak balasan langsung terhadap penyanderaan di Kedubes Amerika di Teheran) terjadi berbulan-bulan sebelum masalah ini terungkit. Para pengusut 'hanya' berhasil menemukan US$ 11 milyar. Komentar Szulc: " . . . mereka tak sepenuhnya pasti apakah mereka telah menemukan semuanya." Tapi perkiraan belakangan, jumlah yang masih tersisa ada sekitar US$ 6 sampai US$ 12 juta.

Tanpa informasi cukup, kongres tentu tidak bisa menyusun undang-undang penanaman modal asing yang dapat dianggap paling sesuai dengan kebutuhan. Apalagi menetapkan strategi yang tepat untuk suatu keadaan darurat. Dengar pendapat yang diminta anggota Kongres dari Partai Demokrat New York, Benjamin S. Rosenthal pada akhir tahun lalu itu adalah usaha kedua yang telah dilakukan untuk memperoleh informasi dari berbagai instansi Pemerintah. Dalam laporannya, 'sub-komisi Rosenthal' mengkritik pedas Pemerintah Carter yang menolak memberikan informasi.

Walaupun informasi dari Carter macet, namun sub-komisi itu berhasil mengumpulkan sejumlah besar dokumen yang memuat informasi mendetail dari instansi-instansi Pemerintah. Bagaimana penanganannya, sekarang memang tergantung pada Pemerintah Reagan yang membawahkan instansi Pemerintah itu, termasuk Depkeu, CIA dan para Gubernur Federal. Merekalah sebenarnya "yang berwenang mengadakan pelacakan terhadap investasi negara-negara Arab anggota OPEC di kawasannya masing-masing," tulis Szulc.

Nyatanya memang sangat sedikit pengawasan dilakukan terhadap investasi asing demi 'kepentingan nasional' AS, ulas kolumnis itu lebih jauh. Pemerintah, katanya, seharusnya mengamankan kepentingan perusahaan-perusahaan Amerika yang bergerak di bidang pertahanan, perbankan dan penyiaran. Namun "masih saja tidak ada jalan untuk mengetahu; bagaimana caranya uang ditanam tanpa nama di dalam perusahaan-perusahaan yang beroperasi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…