Dari Sapi Sampai Kompor

Edisi: 17/12 / Tanggal : 1982-06-26 / Halaman : 63 / Rubrik : ILT / Penulis :


HAMPIR satu tahun, Amin, petani di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Malang, sudah tidak lagi memakai minyak tanah atau kayu bakar untuk sebagian keperluan masak dan penerangan di rumahnya. Sebagai gantinya Amin mengandalkan gas yang berasal dari kotoran sapi. Penghematannya memang lumayan. "Kalau biasanya sehari perlu 5 liter minyak tanah, sekarang cukup dengan 1,5 liter," ujar Amin puas.

Amin, yang juga trampil sebagai "tukang batu", telah membangun instalasi biogas di halaman belakang rumahnya. Pernah Amin terpilih untuk melaksanakn percontohan instalasi biogas yang direncanakan Proyek Biogas.

Dari kerjasama Departemen Pertanian dengan FAO (Organisasi Pangan Sedunia), proyek itu membangun empat percontohan di Sumatera Utara, Bali, Jawa Barat dan Jawa Timur. Tapi perkembangannya, menurut drh. Soemantri, Konsultan Proyek Biogas di Ja-Tim, hanya di Ja-Tim yang menonjol. Khusus "di Pujon proyek itu beruntung mendapat dukungan kuat dari Koperasi Susu SAE yang terkenal itu," ujar Soemantri.

Kebetulan di antara penduduk Pujon banyak yang memelihara sapi perah. Menurut Kalam Tirtohardja, Ketua Koperasi Susu SAE di Pujon, saat ini di Pujon terdapat 7.000 ekor sapi, juga tentunya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…