Kembalinya Kapal-kapal Perang Tua
Edisi: 19/12 / Tanggal : 1982-07-10 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :
MARGARET Thatcher pucat pasi. Seluruh anggota Majelis Rendah Inggris saat itu terpukul. Pada hari Selasa yang naas di awal Mei yang lalu, Menteri Pertahanan John Nott mengumumkan berita duka: tenggelamnya kapal perusak H.M.S. Sheffield di Atlantik Selatan. Kapal berbobot 4100 ton dengan julukan kesayangan 'Sheff yang Cemerlang' itu sedang patroli 70 mil dari Kepulauan Malvinas ketika terperangkap dalam radar Super Etendard, pesawat tempur Argentina.
Pilot rupanya tidak membuang kesempatan. Dua Exocet, peluru kendali anti-kapal perang buatan Prancis, ditembakkan. Satu meleset, satunya menghantam kamar kontrol Sheffield sebelum kepalanya meledak. "Telah terjadi pembinasaan," begitu komentar James Salt, sang kapten.
Tamat sudah riwayat kapal Inggris yang jaya. Dan itu merupakan pembalasan dari Argentina. Sehari sebelumnya, Inggris berhasil menenggelamkan General Belgrano, kapal penjelajah Argentina yang berbobot 13.645 ton. Rupanya Belgrano sudah beberapa hari dibayang-bayangi kapal selam Inggris H.M.S. Conqueror. Dua torpedo dari tipe Tigerfish menghantam kapal penjelajah itu, dan hanya dalam tempo 40 menit Belgrano lenyap dari radar. Inilah malapetaka paling pahit dalam Perang Malvinas. General Belgrano sendiri tercatat sebagai kapal perang terbesar yang bisa ditenggelamkan sejak Laksamana William Halsey menyerang Kepulauan Jepang tahun 1945.
Pelajaran macam apa dapat ditarik dari perang di Atlantik Selatan, terbesar dalam 40 tahun terakhir itu? Benarkah Sheffield dan Belgrano hanya mewakili kejayaan kapal perang yang sudah berakhir? Untuk pertanyaan penting itu ternyata Amerika Serikat menyediakan jawabannya.
Satu generasi yang lalu, 'New Jersey' pernah merontokkan 20 pesawat tempur Jepang dan mengkoyak-koyak pantai Okinawa dan Iwojima. Dan kini, kapal tempur 57.000 ton itu bergoyang berderik-derik di kawasan latihan Angkatan Laut AS, beberapa mil dari pantai California -- untuk mengadakan latihan tembak dengan meriam-meriam kaliber berat.
Saat itu kapal bergerak dengan kecepatan 15 knot, sementara bendera-bendera sinyal dikibas-kibaskan angin. Geladak harus bersih dari mahluk hidup, karena ledakan meriam 16 inci itu dapat memenggal kepala seseorang yang terlalu dekat dengan moncongnya. Bahkan di anjungan, 32 meter dari meriam terdekat, Kapten William M. Fogarty menyingkir dari kemungkinan pecahnya gendang telinga. 'Telinga Mickey Mouse' adalah sandi yang dipakai hari itu.
Tiba-tiba, klakson kapal meraung-raung: "Aung -- aung, aung!", memberi peringatan. Dan meriam-meriam pun mulai bermuntahan. Dari moncongnya melesat bola-bola api merah muda diiringi kepulan asap hitam kental. Kapal tempur berumur 39 tahun itu terlunjak-lunjak. Kemudian terdengar lagi gelegar, dan gedebam-gedebum.
"Air laut hangat menyembur ke muka kami," tulis wartawan William H. Hogan yang meliput latihan tembak-tembakan itu untuk The New York Times Magazine. Dan lapisan baja pembungkus cerobong asap compang-camping bagai kain rombeng. Dari bawah terdengar gemerincing kaca pecah. Barang apa pun yang rapuh tidak akan selamat.
Meriam-meriam di lambung kanan kapal sudah pula ditembakkan. Dua bongkah baja yang menyala sebesar-besar mobil sedan, membuat 'lubang' di udara. Melesat menjulang setinggi puncak Pegunungan Rocky, benda itu kemudian nyemplung ke laut, menciptakan dua muncratan air berkilauan seakan mengapung di udara, beberapa detik lamanya.
Seorang perwira yang bertugas datang melapor: 2 bom yang ditembakkan tepat mengenai sasaran. Lalu perintah menembak serentak dan beruntun pun diberikan, dan kesembilan meriam New Jersey menyalak-nyalak mengirimkan rentetan anak peluru seberat 16 ton per menit. Kemudian, seperti anda saksikan di film-film perang: laut bagai diaduk dan dituangi gincu merah jambu.
Kemampuan New Jersey itu dianggap wartawan Honan ajaib. Yaitu dalam hal 'menghukum' dan bertarung, memuntahkan peluru dengan "beban dan bobot yang paling besar dalam kecepatan yang paling tinggi." Inilah, katanya, yang membuat kapal itu "ratu samudra sampai dengan pertengahan Perang Dunia II."
Toh kemampuan kapal-kapal tua macam New Jersey kadang diragukan orang -- malah ditolak. Tapi keberatan ini dapat tanggapan dari Laksamana I Lord John (Jackie) Fisher, anggota staf Mabal Inggris, yang sering dianggap sebagai bapak kapal tempur modern. "Jika anda dihina di meja makan," katanya, "jangan lemparkan prop (penutup) botol anggur ke arah si penghina. Lemparkan botolnya sekalian! " Ternyata Jackie Fisher ini menyukai New Jersey. "Dan ia dapat melemparkan meja makan," kata Honan berolok-olok.
Ya, botol anggur dan meja makan. "Tapi kini tahun ke-37 abad nuklir" masih wartawan kita yang memberi komentar, "era satelit pembunuh dan kapal selam nuklir." Akankah kapal perang menjadi raksasa lumpuh (seperti) di Pearl Harbour, dan menjadi ketinggalan zaman dibanding kapal pengangkut pesawat udara alias kapal induk?
Tahun lalu, ketika Congress menyetujui rencana Presiden Reagan untuk "mempersenjatai kembali Amerika" -- termasuk pembiayaan pesawat pengebom B-1 dan peluru kendali MX -- ke dalamnya terhitung juga pengeluaran US$ 325 juta bagi peningkatan New Jersey dan kapal sejenisnya towa. Akhirnya, dua kapal sejenis lainnya, Wisconsin dan Missouri (yang terakhir itu dipakai sebagai tempat penandatanganan bertekuk lututnya Jepang, 1945), juga akan bergabung dalam armada kapal tua itu dengan biaya yang diancang-ancang sebesar US$ 1,5 juta sampai US$ 3,5 juta.
KAPAL New Jersey sendirii tampaknya sudah melampaui tahap pentingnya, melalui 'pesta kembang api' yang gempita itu. Bersama dengan itu kapal Admiral William (Bull) Halsey -- yang pernah menjadi kapal-bendera dalam Perang Dunia II --diluncurkan dari galangannya di West Coast. Iowa akan mengalami modernisasi akhir tahun ini -- tapi akan tetap dipertahankan bak mandi segi empat di dalamnya, yang dulu dibangun Presiden Franklin D. Roosevelt ketika ia berlayar ke Casablanca untuk kemudian hadir dalam Konperensi Teheran -- 1943. Iowa dipersenjatai baik dengan peluru-peluru kendali defentif maupun ofensif, sebagai tambahan untuk meriam-meriam 16 inci yang telah dipunyainya.
Pengaktifan kembali kapal-kapal tua memang sedang terjadi dan itu telah melahirkan sejumlah tanggapan, menurut Honan yang editor Seni dan Hiburan The Times. "Kayak mengaktifkan kembali kavaleri berkuda," ujar Senator Dale Bumpers dari Partai Demokrat Arkansas. "Aneh," kata Norman Polmar, bekas editor AS untuk buku Jane's Fighting Ships dan bekas pejabat Jawatan Angkutan Laut terkemuka. Ia beranggapan, kekuatan laut yang memerlukan 1.800 awak dengan keahlian yang kurang tidak akan membawa manfaat.
Direkrutnya kembali kereta-kereta perang tua itu telah menjadikannya bahan olok-olok. "Memodernisasikannya?" tanya seorang anggota muda staf Pentagon. "O, tentu. Dengan membuang jauh-jauh semua pengayuhnya." Itu tentu cuma ejekan; setua-tuanya kapal perang dari Perang Dunia II tak ada yang berasal dari zaman Romawi purba.
Kendati banyak datang kritik, para pendukung kapal-kapal tua itu berjaya juga akhirnya. "Meskipun tantangan datang dengan gemuruh, misalnya dari Senator Partai Republik Alaska, Ted Stevens, hendaknya diketahui program itu telah berhasil lolos dari para penggunting anggaran belanja Congress kata Honan yang sering menulis masalah-masalah bahari itu.
Kisah bagaimana kapal-kapal perang membuat comeback-nya yang dramatis adalah cerminan adanya perubahan berarti dalam masyarakat Amerika, katanya pula. "Sudah ada pengakuan di kalangan militer," ia menulis, "bahwa kekuatan udara bukanlah senjata menentukan dalam medan-medan tempur." Dan ini "pada gilirannya telah menimbulkan debat antara kubu kekuatan udara dan kekuatan laut yang berkepanjangan." Itu yang pertama.
Yang kedua, didudukinya Kedubes AS di Iran oleh pengikut Komeini, dan invasi Soviet di Afganistan, memaksa AS bersiap menghadapi tumbuhnya konflik di negeri-negeri ketiga yang lain pada masa-masa mendatang. Ketiga, modernisasi keempat kapal tua tadi, dengan mempersenjatai mereka dengan peluru-peluru kendali…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…