Buruh, Nasib Di Atas Kertas
Edisi: 22/12 / Tanggal : 1982-07-31 / Halaman : 64 / Rubrik : EB / Penulis :
PERBURUHAN Pancasila -- tidak mogok tapi tidak pula main pecat -- kadang-kadang bergoyang juga. Buktinya menjelang Lebaran lalu, dua kelompok buruh mengadukan nasib ke DPR. Salah satu kelompok itu, 100 orang buruh pabrik tekstil PT Sandratex -- mewakili 3000 orang rekan mereka -- mengancam mogok bila tuntutan mereka tidak dipenuhi. Isi tuntutan itu seperti biasanya, minta kenaikan upah.
Para buruh yang mengaku rata-rata mendapat upah di bawah Rp 1.000 sehari itu, menuntut kenaikan yang sesuai dengan kebutuhan minimal sehari-hari. Usaha itu sudah tiga kali mereka. lakukan di pcrusahaan tersebut. Tapi rupanya tidak ditanggapi dengan baik. Bahkan setiap kali ada tuntutan, ada saja delegasi buruh yang diputuskan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan. "Sebab itu jangan sebutkan nama kami," pinta delegasi buruh yang menghadap Fraksi Karya Pembangunan DPR itu.
Tiga hari sebelumnya, 750 orang buruh PT United International Indonesia (UIPI) juga mengadu ke DPR, membawa masalah serupa. Sebagian besar buruh yang mengaku sudah bekerja sampai 9 tahun di perusahaan itu, hanya mendapat gaji Rp 525 per hari. Sebaliknya pihak perusahaan, kata mereka…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…