Bila Tiba Awalokiteshwara
Edisi: 23/12 / Tanggal : 1982-08-07 / Halaman : 23 / Rubrik : AG / Penulis :
SEKITAR empat tahun setelah Dalai Lama XIII meninggal, ditemukanlah sudah titisan ke-14 Sang Awalokiteshwara, Wujudnya: seorang anak yang waktu itu (1937) belum genap dua tahun (lihat box). Nah. Anak itulah Dalai Lama XIV, yang pekan ini menjadi tamu Walubi (Perwalian Umat Budha Indonesia) dan Dep. Agama RI.
Meski resminya ia pemimpin keagamaan dan sekaligus pemerintahan Tibet, "kunjungan beliau ke Indonesia semata-mata bersifat keagamaan," tutur Gde Pudja, 46 tahun, Dirjen Bimas Hindu & Budha.
Tentu saja Dalai Lama tak langsung datang dari Tibet. Sejak 1959, ketika Cina menduduki negerinya, ia beserta para pembantu dan sejumlah umat lari ke India. Di sana mereka bermukim di Dharmasala, di kaki Himalaya, hingga sekarang. Dari sana pula Dalai Lama berangkat -- ke Malaysia, Singapura, dan berlabuh di Jakarta 1 Agustus ini: seorang 'kepala pemerintahan' yang (kini) tanpa kuasa, yang mendapat jabatannya dengan sendirinya justru karena ia pemimpin keagamaan.
Kedudukan yang unik itu memang menunjukkan ciri Budhisme Tibet. Dalai Lama sendiri (nama ini berarti: Samudera Lama, dan lama adalah pendeta…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…