Si Harimau Muncul Lagi

Edisi: 29/12 / Tanggal : 1982-09-18 / Halaman : 22 / Rubrik : NAS / Penulis :


PUKAT harimau belum mati. Diamdiam ia masih berkeliaran di perairan Sibolga, Sumatera Utara. Akibatnya bisa diduga: nelayan tradisional kembali mengamuk.

Pertengahan bulan lalu kapal Kuala Berlian, berbobot 26 ton, terlihat beroperasi memakai jaring trawl. Ratusan nelayan beramai-ramai menggiringnya ke darat. Nyaris kapal itu dibakar di pantai Aek Habil, Sibolga. Untung pasukan polisi tiba. "Padahal kami tinggal menyiram bensin dan menyulut api," cerita salah seorang nelayan pada TEMPO.

Toh lambung kapal sempat dirusak. Kini kapal maupun jaringnya disita kepolisian setempat sebagai barang bukti.

Insiden itu rupanya membuat prihatin para pejabat setempat. Muspida Kotamadya Sibolga bersama beberapa pihak yang terlibat di bidang perikanan segera berembuk. Hasilnya: "Pemda bertekad akan menumpas tuntas setiap pelanggaran Keppres 39 itu," ujar Walikota Sibolga Khairudin Siregar.

Menurut ketentuan Keppres 39/1980 pukat harimau dilarang beroperasi di perairan Sumatera sejak 1 Januari 1981 Di Sibolga, para pemiliknya malahan diwajibkan menandatangam pernyataan mengubah kapal mereka menjadi nonrawler. Berdasar Keppres 39 itu pula, para nelayan--kebanyakan bekas awak kapal trawl…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?