Mencari Wajah Kota Nabi Daud

Edisi: 29/12 / Tanggal : 1982-09-18 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :


YERUSALEM. Adakah nama suatu tempat di dunia ini yang begitu banyak menanggung beban? Yang menjadi sasaran tuntutan dan tumpuan impian? Yang menjadi sumber sengketa dan dendam kesumat Yang ...

Kota suci bagi tiga agama besar--Islam, Kristen dan Yahudi--Yerusalem, selama tiga ribu tahun diperebutkan oleh Babilonia sampai Byzantium. Oleh Iskandar Zulkarnaen sampai Sulaiman Yang Mukjizat Oleh lasykar Perang Salib yang Kristen. Juga oleh "pahlawan-pahlawan" Yahudi, Inggris, dan kini Israel.

19 April 1911. Pecah kerusuhan di seluruh kota, yang meruntuhkan wibawa penguasa. Gubernur Turki terancam, pasukannya tak berdaya. Orang-orang Islam dikabarkan berang terhadap kegiatan sebuah tim Inggris yang dituduh hendak menguasai harta kekayaan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. Yahudi-Yahudi pun gusar akan adanya kemungkinan penistaan tempat-tempat suci. Dalam keadaan demikian, tim ekspedisi Inggris -termasuk pemimpinnya, Kapten Montague Parker -- semua menyamar sebagai orang-orang Arab, dan menggelandang ke sana ke mari. Akibatnya, orang-orang Islam setempat tambah tak terkendalikan.

Panen desas-desus pun menjadi-jadi. Malah sudah men jurus.ke SARA. Konon orang-orang kafir telah mencuri mahkota dan cincin Nabi Sulaiman, pedang Nabi Muhammad, dan peti tempat kitab Zabur tersimpan. "Padahal Kapten Parker melihat pun tidak barang-barang itu, jangankan menyolongnya," tulis Hamblin. Malangnya, kota Yerusalem sudah telanjur kacau balau dilanda huru-hara. Kewalahan, Parker terbang ke J affa--dan dari sana kabur ke Inggris, dengan kapal pesiar pribadi, menghindar dari uberan penguasa Turki.

Yerusalem tidak hanya diperebutkan, juga dicoba dibangun. Namun "membangun 'Yerusalem yang baru' bagi generasi-generasi kaum Utopis dan para perencana kota, telah menjadi impian sia-sia," tulis Dora Jane Ham blin dalam Smithsonian. "Menggali (Yerusalem) yang lama saja hampir tak masuk akal," tambahnya. Ini seperti disaksikan berpuluh-puluh ahli dan ratusan sukarelawan---yang di dalam usahanya itu harus mencoba meniti lereng kota kuno yang terjal, licin dan rapuh. Di kawasan Gunung Suci itu, "para arkeolog harus menghadapi dua problema: di mana menggali dan bagaimana supaya tidak jatuh," gurau Yigal Shiloh yang memimpin penggalian itu, kepada sekelompok calon sukarelawan. Para sukarelawan--kebanyakan masih muda-muda--umumnya mahasiswa dari AS.

Apa yang mereka temukan di sana? Berton-ton puing bekas penjarahan yang dilakukan Nebukadnezar dari Babilonia (586 SM) dan orang-orang Rumawi (70 M) ketika menindas pemberontakan besar Yahudi. Lalu masih ada hasil galian yang dibuat para arkeolog selama 1 « abad, sampah-sampah pemukiman pada lokasi yang lebih tinggi, reruntuhan perang 1948 dan 1967, dan hasil erosi. "Reruntuhan beginian rata-rata setebal 30 kaki (sekitar 9 meter)," menurut Hamblin. Namun menggali dengan hati-hati dan penuh kesabaran sejak 1978, membongkar berton-ton tanah, mengangkatnya dengan keranjang-keranjang plastik lalu memuatnya ke kereta-kereta lembu, akhirnya sampai juga pada apa yang mereka cari. "Sisa-sisa kota pating-berantakan yang pernah dikuasai Nabi Daud seabad sebelum Masehi, dan kemudian dibina oleh anaknya Sulaiman yang kaya raya," komentar Hamblin.

Tidak ada peninggalan jejak-jejak kisah Nabi Sulaiman di sana. Tidak ditemukan apa pun yang menyerupai istana kerajaan--kendati ada bangunan besar dan tinggi dari batu. "Mungkin bagian tambahan dari benteng Yerusalem--siapa tahu dibangun oleh Daud atau Sulaiman," menurut yang empunya karangan. Bangunan itu mulai ditemukan di ujung utara puncak bukit, paling dekat ke Gunung Suci itu sendiri. Secara logis tempat itu adalah lokasi paling penting dalam masa periode "Rumah Suci" itu. "Bangunan Israel yang paling monumental, yang belum pernah ditemukan di mana juga di negeri ini," kata Shiloh. Melihat pada pecahan-pecahan tembikar dan keramiknya, masanya sesuai dengan periode Nabi Daud dan Sulaiman--dan ditemukan di dalam dinding kota Israel. Bangunan itu disusul dengan bangunan lain yang lebih besar, dari abad kedelapan atau ketujuh sebelum Masehi. Di sini sejumlah ashlar (batu yang dihias) yang dikerjakan dengan hati-hati, ditemukan.

Di dekat bangunan besar tadi, sebagian dibangun mengikuti pola yang sama, para arkeolog menemukan rumah berkamar empat yang masih terpelihara baik. Tiga kamar antaranya berbentuk oblong berurutan, dan kamar keempat membujur di sebelah karran ke belakang. Kamar tengah mempunyai perapian bundar di pusat kamar. Kamar belakang mempunyai perapian batu yang mulai anjiok ke lantai. Di sampingnya, ada lagi sebuah rumah berkamar tiga, terletak di sebuah relung. Sebuah kursi rias batu dan baskom atau wastafel terpacak di lantai yang diplester. "Semuanya-rumah-rumah, bangunan-bangunan besar, bangunan ashtar--hancur daIam penjarahan Babilonia, pada tahun 586," menunut Hamblin. Namun reruntuhannya masih bergeletakan di atas batu dan tanah yang dilumuri lapisan salju. Atau juga di dalam lubang-lubang. Peninggalan-peninggalan kuno ini dibangun di masa Hellenistik (Yunani) atau Hasmonea--kira-kira antara 332 dan 37 Sebelum Masehi.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…