Tentang Pemukiman
Edisi: 31/12 / Tanggal : 1982-10-02 / Halaman : 34 / Rubrik : KL / Penulis : JUNAIDI, MAHBUB
SEORANG meninggal dunia sesudah membaca istighfardan dua kalimat syahadat. Jenasahnya dimandikan kemudian dibungkus kain kafan seraya disiram air mawar dan wangi-wangian. Sesudah disembahyangkan, jenasah itu diusung kaum kerabat dengan sopan dan takzim, airmata berlinangan di balik kelopak. Keranda itu langsung menuju kuburan, karena di sanalah tempat peristirahatan terakhir sambil menanti hari kebangkitan. Para pelayat meninggalkan tempat peristirahatan terakhir itu sesudah mengucapkan pidato lemah lembut dan membaca talqin. Sinar matahari di atas kepala juga tampak murung.
Buat sebagian jenasah di Jakarta, jalan cerita macam begitu itu sudah usang. Hanya berlaku di zaman Belanda. Zaman sekarang zaman gerak, zaman dinamis, tak kecuali untuk para jenasah. Bila dulu kuburan itu tempat peristirahatan terakhir, sekarang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…