Exodus Untuk Sebuah Jembatan
Edisi: 31/12 / Tanggal : 1982-10-02 / Halaman : 54 / Rubrik : KSH / Penulis :
DESA Plaeng, Kecamatan Jatinom, Klaten (Jawa Tengah) hidup kembali setelah 3 pekan lamanya bagaikan desa mati dengan burung-burung gagak hitam beterbangan mengincar bangkai hewan. Penduduk desa yang diperkirakan berjumlah 250 orang itu - kembali lagi ke desanya dari tempat-tempat pengungsian yang berpencaran, berpuluh kilometer jauhnya. Mereka meninggalkan desa untuk menghindari "wabah" yang menurut anggapan mereka merupakan penyakit yang ditebarkan danyang (mahluk halus) yang mengganas karena manusia merusak tempat tinggalnya.
Exodus gaya desa itu terjadi setelah tahlilan yang diselenggarakan Nyonya Somopawiro untuk memperingati hari ke40 meninggalnya suaminya, akhir Agustus yang lalu. Kala santri sedang khusuk mengaji, tiba-tiba Ciptosuarjo seorang tamu tahlilan, menggeliat. Perutnya terasa melilit. Tubuhnya panas. Disusul kejang-kejang. Muntah dan, langsung meninggal.
Suasana menjadi tak keruan, setelah 3 orang lainnya mengalami gejala yang sama…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…