Puncak-puncak Salju Kilimanjaro

Edisi: 34/12 / Tanggal : 1982-10-23 / Halaman : 43 / Rubrik : SEL / Penulis :


ERNEST Hemingway, dalam novelnya 'Salju-Salju Kilimanjaro', bilang: "Dekat ke puncak barat, ditemukan bangkai macan tutul yang telah mengering dan membeku. Tak seorang pun dapat menjelaskan apa yang dicarinya di ketinggian itu."

Ketika suatu saat penulis karangan ini, John Reader, belum lama berselang berkunjung ke Kilimanjaro, ia membawa serta dua potong kalimat Hemingway itu. Dan akibatnya ia ditertawakan Simon teman seperkunjungan. "Jika seekor sapi saja mati tujuh tahun lalu, kau kira masih ada makhluk hidup lain yang kuat bertahan?" tanya Simon. "Dan kapan macan-macan tutul itu konon ditemukan? 1926? Lebih 50 tahun yang lalu! Masih ingin mendaki terus untuk menemu kannya? "

Dengan tawa bersisa, Simon melangkah ke balik bayang-bayang lereng kawah yang nyaman, menghindar dari matahari dan angin. Pada ketinggian 19 ribu kaki (5.900 meter) seperti di kawah "Kilimanjaro mata seseorang memang terus-menerus berusaha menemukan tempat berlindung.

Dorongan untuk istirahat selalu datang: tidur barang sepicing, umpamanya, untuk menghindar dari angin, udara yang tipis, juga dari usaha ngotot yang sia-sia.

Beberapa hari sebelumnya, pada ketinggian yang jauh lebih rendah, Reader, seperti dituturkannya kemudian dalam majalah Smithsonian, mulai merasakan keletihan yang makin meningkat--dan mulai menghitung-hitung kemampuannya. Karena itu ia pun benar-benar menerapkan jadwal istirahat pada jangka tertentu. "Untuk Titik Macan Tutul (demikian ia menamakan puncak itu) prinsip ini sangat sesuai," tulis Reader. Kawah di puncak itu sendiri menjanjikan pendakian yang sulit -- seperti yang dikemukakan Simon. Karena itu Simon pagi-pagi sudah menyatakan tidak akan ikut dalam perburuan macan tutul yang sudah mati setengah abad yang lalu.

Hemingway, seperti yang dikisahkan dalam novel terkenalnya itu, mengaku menemukan almarhum macan tutul itu di sana. Tapi sebenarnya tak ada catatan bahwa pengarang besar itu berhasil mendaki pegunungan untuk membuktikan di sana benar-benar ada mayat macan yang mati membeku. "Sementara itu ia sudah membuahkan karya yang besar," kata Reader. Dan meninggalkan pertanyaan yang merangsang keinginan tahu: apa yang dicari macan tutul di ketinggian itu? Apa, coba!

***

Kilimanjaro adalah gunung yang perkasa. Jarang ada yang menjulang tinggi secara sendirian begitu. Tinggi 19 ribu kaki, gunung berapi itu berdiri kukuh di dataran yang 'hanya' setinggi 2.500 kaki dari muka laut. Ia mulai 'tumbuh' beberapa juta tahun yang lalu, dari suatu proses geologi yang membentuk lembah-lembah dan pegunungan Afrika.

Ada tiga kepundan utama di sana. Erosi telah mengikis yang satunya, Shira, yang terletak di sebelah barat-menjadi dataran terbuka dilingkung bukit-bukit yang sebelumnya merupakan lingkaran kawah. Mawenzi, di sebelah timur, belakangan tidak aktif. Kendati sebagian onggokan kerucutnya telah rompal, bagian intinya masih berdiri dalam bentuk tiang penuh gerogotan, tampak rapuh dan menyeramkan.

Kibo adalah satu-satunya kepundan yang masih aktif. Tumbuh di bahu Shira-Mawenzi--dan itulah puncak Kilimanjaro, kerucut yang hebat sekali, indah dimahkotai lapisan es. Hanya 1% mil persegi memang--dibanding 5,8 juta mil persegi lapisan es yang menyelaput permukaan bumi. "Namun itulah gejala alam yang penuh magi," komentar Reader. Dan suatu misteri yang agaknya sangat tidak sesuai dengan keadaan setempat, yang hanya tiga derajat di khatulistiwa. "Bertahun-tahun setelah penemuannya, justruorang-orang pintar Eropa menolak mempercayai adanya puncak es itu sebagai suatu kenyataan."

Dikagetkan oleh ketetapan hatinya sendiri, Reader meninggalkan rekannya Simon yang terkantuk-kantuk. Ia melangkah menuju selatan, ke arah tempat yang bernama Johannes Notch. Di sini pendakian ke Titik Macan Tutul tidak begitu curam ketimbang melalui potong kompas. Kendati ia tahu Simon mungkin benar, dan bahwa bangkai beku macan tutul itu boleh jadi sudah lama lenyap, Reader tetap pada tekadnya. "Saya tetap dirangsang harapan bahwa saya akan menemukan suatu bukti macan mati itu-sepotong tulang, sebiji gigi," katanya. "Bahkan jika semua itu tak ada, 'kuingin melihat tempatnya mati."

Kawah itu berdiri di atas karangkarang yang longgar. Dindingnya mencuat tak beraturan--karang-karang tajam menyeramkan. Berwarna cokelat, lempeng-lempeng dindingnya diberarti salju dan teras-teras es glasial. Matahari bersinar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…