Puisi-puisi Sang Penjaga Keyakinan
Edisi: 34/12 / Tanggal : 1982-10-23 / Halaman : 58 / Rubrik : SR / Penulis :
AJARAN kaum sufi, kata Jalaluddin Rumi suatu hari, bukanlah katakata gelap. Tapi adalah kata-kata jernih yang "seputih hati yang murni." Karena itulah agaknya Teater Arena Taman Ismail Marzuki, Kamis malam pekan lalu, bersuasana putih. Pada latar belakang arena yang putih itu hanya ada sketsa sederhana menggambarkan Rumi lagi duduk bersimpuh, dan sebuah tulisan kuning emas. "Malam Rumi."
Para pembaca puisi Rumi pun berk-)stum putih-putih, duduk pada trap yang ditutup kain hitam dengan ditumpangi permadani warna-warni.
Peringatan penyair besar tokoh sufisme kelahiran Persia ini sebenarnya agak terlambat, karena Rumi lahir pada 30 September 1207. Malam itu dibacakan beberapa puisi Rumi yang diambil dari kumpulan Masnawi dan Divan Shamsi Tabriz terjemahan Abdul Hadi W.M, Sapardi Djoko Damono dan Taufiq Ismail. Tampil sebagai pembaca puisi (sekitar 15 puisi) malam…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…