Dari Kuala Tanjung Dengan Catatan
Edisi: 34/12 / Tanggal : 1982-10-23 / Halaman : 68 / Rubrik : EB / Penulis :
SUARA peluit kapal Ocean Prima terdengar nyaring mengalahkan rintik hujan yang turun renyai di Pelabuhan Kuala Tanjung, Asahan, Sumatera Utara, 14 Oktober siang. Perlahan-lahan kapal milik PT Samudera Indonesia berbobot mati 16.000 ton itu, yang memuat 8.000 ton aluminium, meninggalkan pelabuhan dengan iringan lambaian tangan lebih seratus pengunjung yang terpaksa berpayung melepas keberangkatannya.
Itulah ekspor pertama aluminium ingot (batangan), produksi PT Inalum, setelah perusahaan patungan Indonesia Jepang tersebut memulai produksinya Januari 1982. Ekspor bernilai US$ 12 juta adalah sebagian dari 16.000 ton yang sudah selesai dihasilkan. Menurut rencana, sisa produksi yang 8.000 ton akan dikapalkan ke Jepang lagi, sebagai pembeli tetap, bulan Desember.
Bisa dimengerti bila Bisuk Siahaan, Wakil Ketua Otorita Pengembangan Proyek Asahan (OPPA), yang di samping Menteri Perindustrian d.m ketua OPPA A.R. Soehoed merupakan arsitek provek Asahan, tampak menyeringai ketika disalami banyak orang." . . . seluruh perhatian luar negeri tertuju pada kita, bahwa di masa resesi dunia, sebuah proyek besar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…