Defisit Indonesia Dimata Bank Dunia

Edisi: 35/12 / Tanggal : 1982-10-30 / Halaman : 65 / Rubrik : EB / Penulis :


ADA dua pendapat tentang apakah Indonesia harus meningkatkan laju pembangunannya pada saat penghasilan ekspor di luar minyak menurun, dJn pada saat dia kehilangan US$ 10 juta sehari dari produksi dan ekspor minyak yang berkurang. Pendapat yang satu mengatakan sebaiknya Indonesia mengurangi kecepatan pembangunannya dengan menunda beberapa proyek yang membutuhkan banyak devisa.

Pendapat ini umumnya berasal dari kalangan ekonom swasta, terutama dari beberapa bank AS. "Indonesia harus menunda beberapa proyek, dan menundanya untuk jangka waktu lama," demikian kata Eric Rasmussen, ekonom pada Chemical Bank of the US, yang berkedudukan di Singapura. Mereka yang berpendapat Indonesia harus menurunkan kegiatan pembangunannya mendasarkan argumennya bahwa memaksakan pembangunan di saat cadangan devisa terus berkurang bisa menimbulkan krisis yang lebih buruk.

Pendapat kedua mengatakan, justru Indonesia harus mempercepat laju pertumbuhan ekonominya sekalipun dana yang tersedia berkurang. Pendapat ini berasal dari Bank Dunia. Dalam laporannya tentang ekonomi Indonesia 1982, Bank Dunia mengemukakan, Indonesia tidak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…