Kontemporer, Artinya Bunyi
Edisi: 35/12 / Tanggal : 1982-10-30 / Halaman : 82 / Rubrik : MS / Penulis :
MUSIK tak lagi harus merdu merayu, tak lagi harus mematuhi rumusan harmoni yang rapi yang simetris atau sejenisnya. Bunyi breng-breng-breng, atau tok-tok-tok, bukan lagi barang asing. Juga dengung seperti suara pesawat, atau bunyi kerinyit engsel pintu karatan, telah menjadi unsur musik yang kini umum diterima.
Memang belum semua orang mau menerimanya-- termasuk sejumlah orang musik sendiri. Karena itulah Slamet Abdul Syukur, dosen pada Akademi Musik Institut Kesenian Jakarta (IKJ), membuka lokakarya musik kontemporer. Diundangnya Ton de Leeuw, komponiskon-temporer Belanda, untuk memimpin lokakarya yang berlangsung 13 sampai 29 Oktober ini. Pesertanya para pengajar dan orang-orang musik dari Medan, Surabaya, Yogyakarta, Solo dan Jakarta sendiri. Tapi entah mengapa, direncanakan ada 80 peserta, ternyata hanya hadir 28 saja.
"Supaya sekolah musik di Indonesia tidak menjadi menara gading terjepit," kata Slamet, 47 tahun, orang Surabaya yang lama berkecimpung…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…