"agama Jepang" Di Megamendung
Edisi: 37/12 / Tanggal : 1982-11-13 / Halaman : 63 / Rubrik : AG / Penulis :
ADA "agama Jepang" di Indonesia. Begitulah anggapan setengah orang, khususnya di kalangan pemeluk Budha, terhadap salah satu sekte mereka sendiri: Nichiren Shoshu Indonesia (NSI). Lebih-lebih ketika pusat peribadatan NSI yang disebut Wihara Sadapaributha 111, di lingkungan peristirahatan Megamendung, Bogor, diresmikan Menteri Agama Alamsyah 1 November lalu. Hadir di situ antara lain bikku kuil pusat Nichiren Shoshu Jepang, Jijoo Maekawa.
Bangunan tersebut merupakan wihara NSI ketiga di tempat itu--dan yang terbesar. Luasnya 2.000 meter persegi, berdiri di tanah delapan hektar yang merupakan "wakaf" Senosoenoto, tokoh perintis yang kemudian menjadi Ketua Majelis Agama Budha NSI.
Ini adalah bangunan tembok yang penuh dengan kayu jati. Seluruh kusen pintu, jendela dan daun-daunnya terbuat dari kayu jati, berukir dengan motif bermacam binatang. Lantai wihara pun dilapisi kayu jati. Sedang fondasi bangunan dibuat bersegi delapan, melambangkan kelopak bunga teratai yang merupakan tema Sadapaributha 111. Harga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…