Setelah Brezhnev ; Warisan Brezhnev

Edisi: 38/12 / Tanggal : 1982-11-20 / Halaman : 12 / Rubrik : LN / Penulis :

SANG maut seperti tiba-tiba saja datangnya pada diri Leonid Llyich Brezhnev. Hari Ahad, 7 November, Presiden Uni Soviet itu masih tegak berdiri 2 jam, menyaksikan parade militer dalam rangka ulang tahun ke5 Revolusi Oktober- di Lapangan Merah. Ke lapangan ini pula jenasahnya diarak sepanjang 2 km, Senin siang, 15 November, dalam udara sejuk (5ø C) musim gugur.

Di atas kereta meriam yang ditarik panser, peti jenasah berselubung kain merah dengan secarik kain hitam pada bagian atas. Iringan jenasah didahului oleh gelombang karangan bunga yang semuanya merah. Salim Said, wartawan TEMPO, yang menyaksikan kejadian itu lewat layar televisi Amerika, melaporkan gubahan Frederich Chopin berkumandang lunak, sementara KGB mengawal tegap kereta jenasah, dan keluarga Brezhnev melangkah anggun di belakangnya.

Adalah mars pemakaman gubahan Chopin itu juga yang mengantar Anwar Sadat setahun silam dan terdengar di seluruh jaringan televisi Amerika, persis seperti sekarang.

Brezhnev mengalami serangan jantung dan menemui ajalnya hari Rabu, 10 November. Kedudukannya sebagai Seklen Partai kini dijabat oleh Yuri Andropov yang menyebut Brezhnev dalam pidatonya sebagai pewaris Lenin.

ladir juga Men-Han Dimitri Ustinov mewakili AB Soviet di samping semua anggota Politbiro, seorang wakil buruh dan seorang wakil dari Ukraina, kampung halaman Brezhnev. Adapun 250 juta penduduk Uni Soviet diwakili oleh mereka yang sudah diseleksi itu.

Tampak juga di barisan depan wakil dari 70 negara asing, di antaranya WaPres AS George Bush, Menlu AS Shultz, PM India Indira Gandhi, pemimpin PLO Yasser Araat, dan Menlu RRC Huang Hua. Dia adalah pejabat tinggi RRC yang pertama yang berkunjung ke Moskow sejak tahun 1964.

Andropov bersama para anggou Politbiro turut mengusung peti jenasah. Istri, Yuri dan Galina, yaitu kedua anak Brezhnev, mendapat kesempatan mencium jenasah terakhir kali sebelum peti diturunkan ke liang lahat, dekat dinding Kremlin dan mausoleum Lenin. Pada saat itulah seluruh Republik ini membunyikan sirene, lonceng-lonceng (tidak terkecuali lonceng gereja), sedangkan di…

Keywords: -

---

Foto Terkait