Hari Ini Ia Sudah Letih
Edisi: 43/12 / Tanggal : 1982-12-25 / Halaman : 37 / Rubrik : TK / Penulis :
TENTU saja ia sedih. Ketika gedunggedung pertemuan, kantor, bahkan lapangan-lapangan terbuka dipenuhi wanita-wanita dengan berbagai acara untuk merayakan Hari Ibu, 22 Desember -- ia harus terbaring di rumahnya. "Acara-acara serupa itu terlalu melelahkan saya pada usia seperti ini," kata wanita berumur 75 tahun itu.
Wanita itu, Nyonya Sujatin Kartowijono, terakhir menghadiri peringatan Hari Ibu pada 8 tahun yang lalu. Tapi ternyata, bukan saja karena kesehatannya tak memungkinkan lagi ia sering hadir pada pertemuan-pertemuan serupa itu. Juga, katanya, "karena perayaan Hari Ibu sekarang seperti pameran saja --hanya untuk sbow." Sebaiknya, menurut salah seorang pendiri Perwari (Pergerakan Wanita Republik Indonesia) itu, perayaan-perayaan serupa itu diganti dengan bakti sosial--atau paling sedikit seminar untuk menilai perkembangan wanita Indonesia.
Nyonya Sujatin sejak Kongres Perempuan Indonesia pertama, 22 Desember 1928 (peristiwa yang kemudian dijadikan sebagai Hari Ibu), memang sudah aktif di pergerakan wanita. Dalam bukunya Perkembangan Gerakan Wanita Indonesia yang diterbitkan Yayasan Idayu (1977), wanita kelahiran Desa Kalimenur, Wates (Yogya) itu, menyebutkan sejak kongres itulah organisasi-organisasi wanita banyak mencurahkan perhatian pada masalah perkawinan. Dengan dasar itulah ibu dari enam…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
DICK, SI RAJA SERBA ADA
1984-01-21Pengusaha, 50, perintis toko serba ada, gelael supermarket. juga pemilik restoran kentucky, dan es krim…
PENGAWAL DEMONSTRAN DI MASA TRITURA
1984-01-14Letjen (purn), 60. karier dan pengalamannya, mengawal para demonstran kappi/kami pada saat terjadi aksi tritura…
AHLI NUKLIR, DALAM WARNA HIJAU
1984-01-28Achmad baiquni, dirjen batan, ahli fisika atom yang pertama di indonesia.