Sebuah Pengadilan Untuk Imam Im

Edisi: 45/11 / Tanggal : 1982-01-09 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :


RAMBUTNYA yang gondrong tersisir rapi. Diapit ketat oleh para petugas, Imran yang berpakaian stelan safari warna krem, masuk ke ruangan sidang. "Assalamualaikum," ujarnya. Hampir serempak pengunjung yang tidak begitu ramai menyambut salam itu. Sejenak Imran memperhatikan hadirin sebelum mengambil tempat duduk.

Rabu pekan lalu itu dimulai sidang yang dinanti-nantikan masyarakat. Imra bin Muhammad ein, 32 tahun, yang dianggap mendalangi penyerangan Kosekta Cicendo, Bandung, serta pembajakan pesawat Garuda Woyla di ujung Maret 1981, akhirnya diajukan ke sidang pengadilan.

Halaman Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jalan Gajah Mada, sejak pagi ditutup. Imran sendiri sudah diangkut pukul 07.00 sebelum pengunjung hadir.

Ratusan petugas, berseragam atau tidak, menjaga dan menyelip di antara pengunjung yang jumlahnya terbatas.

Tidak ada kesan angker pada anak muda yang dituduh melakukan tindak pidana yang menggemparkan tersebut. Ia lebih banyak senyum mendengarkan ucapan majelis hakim yang dipimpin Soebandi. Sesekali ia mencatat tuduhan yang dibacakan Jaksa Sukri.

Tuduhan terdiri dua lapis. Dalam tuduhan primer dikatakan Imran telah melakukan tindak pidana subversi, yang diatur dan diancam hukuman oleh pasalpasal dalam UU No. 11/PNPS/1963. Antara lain dalam ceramahnya di Masjid Istiqamah, Bandung, pada awal 1980 tertuduh mengucapkan ceramah yang isinya "menjelek-jelekkan Pancasila", dan lain-lain.

Tertuduh misalnya tidak setuju Pancasila, terutama sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa yang bisa ditafsirkan Tuhan itu banyak. Analoginya kata kepulauan berarti banyak pulau. Jadi Ketuhanan berarti banyak Tuhan.

Pada beberapa ceramah lain terdakwa juga mengucapkan bermacam kecaman, antara lain, "Pancasila dan UUD 1945 bathil karena bukan datang dari Allah dan Rasulnya, hingga harus diingkari, dilawan dan diganti…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?