Seniman Dan Pak Wardiman

Edisi: 27/23 / Tanggal : 1993-09-04 / Halaman : 85 / Rubrik : KL / Penulis : NAJIB, EMHA AINUN


SABTU, 21 Agustus 1993, saya nglurug jauh dari Yogya ke Jakarta, tepatnya ke Departemen P & K. Kangen pada teman-teman sesama seniman yang siang itu diundang Pak Wardiman untuk have a big lunch dan bercengkerama.

Tapi, yang paling mengasyikkan menyaksikan senda gurau mereka dengan Pak Menteri baru yang polos dan berhati mulia.

Yang memulai guyonan adalah seniman yang berwatak seperti batu padas: Mochtar Lubis. Ia mengimbau agar Menteri berpikir serius untuk membuka keran kebebasan kreatif, sebab iklim penciptaan dan para senimannya sudah lumayan lama kepengapan. Diteruskan oleh Ayip Rosidi, pengabdi sastra yang setia. Katanya, kenapa buku-buku Pramudya Ananta Toer yang hebat dan tak terlihat ada virus komunismenya di bagian mana pun tak bisa dinikmati oleh anak-anak bangsanya sendiri, sedangkan jutaan orang mancanegara bisa membacanya melalui enam bahasa terjemahan. Satyagraha Hoerip yang lembut mengingatkan, apakah Menteri tak sebaiknya mencoba memberi instruksi kepada Kakanwil P & K Jawa Timur untuk memikirkan ulang pameran seni rupa peringatan 100 hari wafatnya Marsinah si buruh malang, yang dilarang.

Lemparan bola-bola senda gurau itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…