Maka Lahirlah Generasi Saus Tomat

Edisi: 45/11 / Tanggal : 1982-01-09 / Halaman : 40 / Rubrik : SEL / Penulis :

ADA cerita klise di Jepang. Seorang anak remaja, gagal dalam pelajaran, menubles perutnya dengan samurai -- harakiri, bunuh diri menurut tradisi Jepang.

Cerita seperti itu memang usang. Sebab sudah hampir 20 tahun ini tidak pernah lagi terdengar berita seorang anak muda Jepang ber-harakiri lantaran "gagal mempertanggungjawabkan suatu tugas." Remaja Jepan sudah berubah .

Di majalah Japan Quarterly ada serentetan cerita tentang ulah remaja Jepang mutakhir. Topiknya kenakalan remaja. Dan sasaran kenakalan itu bukan siapa-siapa, tapi seringkali ibu dan saudara-saudara sendiri--sialan, bukan? Merusakkan benda-benda di rumah sendiri, tak jarang sembari memukuli ibunya sendiri, itu contohnya. Atau memerintahkan adik sendiri masuk ke bak mandi dengan pakaian lengkap. Atau, lagi: memaksa pembantu rumah membersihkan lantai yang lebih dulu diguyur dengan kecap dan saus tomat.

Jangan kaget: ini dilakukan bukan oleh anak berandalan yang gagal dalam pelajaran. Justru mereka yang pandai dan terlalu berhasil di sekolah, itulah yang jadi biang. Aneh?

Prof. Kawai Hayao, seorang psikolog dari Universitas Kyoto, menyebut remaja teroris rumah itu sebagai 'anak-anak neurotik'. Mereka ini umumnya pandai. Tapi gagal menyesuaikan diri dengan lingkungan -- lalu tersisih dari pergaulan, jadi pendiam, introvert, suka menyendiri.

Pendapat Prof. Hayao ini lantas jadi kontroversial. Soalnya, di…

Keywords: -

---

Foto Terkait