Berapa Kilo Satu Tahil, Encik?

Edisi: 48/11 / Tanggal : 1982-01-30 / Halaman : 40 / Rubrik : SEL / Penulis :


KENDATI tahun baru Masehi kemarin datang setengah jam lebih awal di Semenanjung Malaysia, anak negeri tak sampai bingung. Maklumat yang dikeluarkan pemerintah mendahului keputusan percepatan waktu 30 menit itu sama dimengerti. Lagi pula, "apalah, tinggal memutar jarum wtch belaka," ujar Cik Din, petani kelapa di Alor Star.

Namun ada perubahan lain yang membawa "heboh" di pasar-pasar. Mulai hari pertama 1982, orang Malaysia tak lagi boleh berbelanja dengan ukuran kati, yard, gantang dan chupak. Ukuran dan timbangan diubah ke dalam sistem metrik --dengan satuan kilogram, meter dan liter. "Perubahan ke metrik sangat berpengaruh," kata Lee Kar Cheong, pedagang daging di Pasar Pusat Kualalumpur. "Hari ini diliputi kebingungan menyeluruh."

Keluhan Lee bisa dimengerti. Bayangkan kalau orang di Jakarta tiba-tiba harus berbelanja dengan ukuran kati (0,6 kg dan chupak (1,1 liter). Mungkin pembeli sudah siap dengan ukuran baru itu, tapi sebaliknya, penjual yang belum siap.

Begitulah yang dialami Aziz Nordin, ahli gambar pada Dewan Kota Seremban. Ia bermaksud membeli ikan dengan timbangan kilogram. "Tapi penjual itu tampak kalang kabut," ujar Nordin. "Jadi saya beli saja dua kati." Kejadian sebaliknya tak kurang seru. Banyak calon pembeli mundur setelah melihat daftar harga baru pada barang dagangan. Barang yang dulu, misalnya, dihargakan M$ 8 per kati kini mendapat harga 'baru', M$ 13 per kg. "Orang tak membayangkan satu kilogram sama dengan satu kati dan 10 tahil 1 kati = 16 tahil)." kata On Chin Chye, pedagang ikan di Pasar Chow Kit Road Kualalumpur. "Mereka enggan membeli, karena katanya kami menaikkan harga."

Sikap ini rupanya beralasan juga. A.P. Samy, pemilik restoran di Johor Baru, biasa membeli bawang putih dengan harga M$ 2,10 per kati. Kini terpasang harga M$ 3,90 per kg. Padahal "menurut perhitungan saya," ujar Samy, "harga itu mestinya sekitar M$ 3,40 per kg." Ia batal membeli bawang.

Kesimpulan Puan Zainab Yaakob, seorang ibu rumah tangga: "Dalam proses peralihan ke sistem metrik, pedagang mencoba ambil kesempatan menipu pembeli."

Sementara itu banyak pembeli terutama mereka yang berusia lanjut, tak ambil pusing dengan timbangan dan harga baru. Tetap saja meminta belanjaan dalam takaran kati dan tahil. Karena itu beberapa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…