Sejak Sawah Dengan "pendekar"
Edisi: 18/12 / Tanggal : 1982-07-03 / Halaman : 57 / Rubrik : ILT / Penulis :
HAMPARAN sawah pekan ini tidak lagi memberikan pemandangan padi yang menguning yang menyejukkan hati. Akan terulangkah kekecewaan seperti panen yang lalu?
Dua atau tiga bulan lalu, hamparan sawah yang menguning dan tampak sarat oleh padi, ternyata mengecewakan petani. Persentase "butir hijau"nya terlalu tinggi, yaitu di atas 12-15% setiap kilogram butir hijau adalah bulir-bulir gabah yang telah dituai sebelum stadium "masak mati" yang kalau dimasukkan ke huller akan mumuh menjadi tepung.
Karenanya, banyak kantor Sub Dolog yang menolak membeli gabah dari para petani. Alasannya: "Tepung yang menyerap air, bila disimpan di gudang beras, cepat busuk." Ini kata Wa-Ka Dolog Jawa Barat, Ir. Ibrahim Wiradisastra bulan lalu. Sambungnya lagi: "Beras yang dibeli Dolog harus berkualitas baik, karena akan disimpan di gudang untuk waktu lama." Sebelumnya, Ka Bulog Bustanil Arifin menginstruksikan untuk memberikan toleransi kepada petani, sejauh jumlah "butir hijau" itu 10% maksimal. Tapi terbukti banyak jumlah gabah yang mengandung "butir hijau" di atas 10%. Sehingga banyak staf Dolog setempat yang menolak untuk membeli gabah dari petani. Adalah petani yang merasa terpukul betul. Sebab biaya garap sawah naik, dan harga gabah merosot akibat penolakan Dolog.
Sejak Pelita I para petani didorong untuk menanam padi dengan teknologi baru, sementara pemerintah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…