Penjual Mainan Perang: Prancis

Edisi: 21/12 / Tanggal : 1982-07-24 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :


MEREKA yang berharap pemerintah sosialis Prancis akan mengurangi penjualan senjatanya, boleh kecele. Kementerian luar negeri Prancis belum lama ini mengumumkan kebijaksanaan pemerintahnya -- untuk membantu negara-negara Dunia Ketiga mengurangi ketergantungannya akan senjata pada dua negara besar, Amerika Serikat dan Uni Soviet. Ketika membicarakan transaksi senjata dengan Nikaragua baru-baru ini, Menteri Pertahanan Prancis mengemukakan, "dengan mensuplai perlengkapan persenjataan jenis ini, Prancis memainkan peranan politiknya yang layak."

Dalam suatu transaksi senilai kurang-lebih US$ 18 juta, Prancis akan menjual kepada Nikaragua kapal-kapal patroli, truk dan helikopter Alouette. Juga akan melatih para penerbang dan perwira angkatan laut Nikaragua di lembaga-lembaga pendidikan militer Prancis. Koresponden Frank Barnaby, dari majalah South, mengabarkan pula bahwa peluru-peluru kendali udara-ke-darat dan peluncur-peluncur roket merupakan bagian dari transaksi itu, meski senjata-senjata tersebut diduga tidak akan digunakan untuk tujuan ofensif.

Dalih Prancis bahwa penjualan itu bertujuan mengurangi ketergantungan Nikaragua pada USSR, sebenarnya tidak banyak artinya. Bukan pertama kali ini Prancis mengejutkan negara lain dengan penjualan senjatanya. Yang paling tidak populer ialah ke Afrika Selatan, dan kesediaannya mengizinkan Afrika Selatan membuat senjata Prancis dengan lisensi. Dari sistem persenjataan Afrika Selatan kini, yang berasal dari Prancis bisa dilihat: pesawat Mirage-III, Mirage F-1 dan Transall C-160; helikopter Alouette, Puma dan Super Frelon; mortir 60 mm dan 81 mm; peluru kendali antitank Milan; kendaraan lapis baja Panhard; dan sistem komunikasi udara.

Menurut angka-angka dari Badan Pengawasan Persenjataan dan Perlucutan Senjata AS, Prancis menyediakan bagian terbesar perlengkapan militer Afrika Selatan selama dasawarsa yang lalu. Selama 1970-an, negeri terakhir itu membangun industri pertahanan nasional terbesar di belahan bumi selatan, dengan menggunakan lisensi dan hak paten yang diperoleh dari negara-negara lain sebelum embargo senjata PBB tahun 1977. Itu tidak berarti Afrika Selatan sudah berdikari dalam produksi senjata. Nyatanya meskipun ada embargo, mereka masih memperoleh suku cadang, komponen dan bantuan teknis untuk itu.

Lisensi Prancis menyolok jumlahnya dalam produksi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…