Jiwa-raga Untuk Gending Bali
Edisi: 24/12 / Tanggal : 1982-08-14 / Halaman : 79 / Rubrik : TK / Penulis :
KAPAL api Buitenzorg Schip berbendera merah-putih-biru merapat di Pelabuhan Marseilles, Prancis. Sekitar 50 orang berpakaian tradisional Bali turun satu per satu, membawa seperangkat gamelan. Dari sana mereka menuju Negeri Belanda dengan kereta api. Ketika itu 1931.
Dalam sejarah kesenian Bali, sekehe (grup) kcsenian Gong Gunung Sari yang dipimpin Anak Agung Gde Mandra itulah yang pertama kali melawat ke Eropa. Dan kemudian berkali-kali main di luar negeri. Ketika itu Mandra berusia 2 tahun.
Dan kini, setelah berumur 77 tahun, ia tctap setia memimpin grupnya yang sejak 1978 disebut sekehe Smara Pegulingan Tirta Sari. Grup kesenian dari Desa Peliatan Ubud ini pula yang bersama grup Swara Mahardhika pimpinan Guruh Soekarnoputra memeriahkan pembukaan Pekan Raya Jakarta Sabtu 31 Juli. Nama grup ini dikaitkan dengan seperangkat gamelan yang diberi nama Smara Pegulingan, yang diwarisi Mandra dari leluhurnya pada 1953 ketika ia pulang dari melanglang buana.
Konon gamelan yang sudah berusia 150 tahun itu (ada yang bilang 400 tahun) termasuk gamelan "keramat". Orang Bali percaya, instrumen inilah yang mampu memperdengarkan jenis-jenis irama pada saat Dewi Kesenian Smara lagi berguling-guling. Di Bali ada gamelan keramat lain yang disebut Smara Ngadeg (berdiri), Smara Lungguh (duduk) dan sebagainya. Tapi Smara Pegulingan yang paling terkenal.
Dan Smara ini pula yang dibawa penata tari Sardono W. Kusumo ketika bersama warga Desa Teges melawat ke Shiraz, Iran, atas undangan Syah Reza Pahlevi almarhum. Untuk melestarikan pusaka tersebut, sudah dibuat duplikatnya dengan dana Rp 4 juta -- sumbangan Ford Foundation. "Duplikat itu boleh disebut sebagai anaknya. Sedang induknya, Smara Pegulingan yang asli, disimpan di Desa Teges," ujar Mandra.
Di masa tuanya kini Mandra teramat sedih. Sebab begitu sulitnya membentuk sebuah sekehe kesenian. "Anak-anak sekarang sibuk sekolah. Dan setelah lulus sibuk mencari uang. Tidak ada lagi waktu untuk kesenian," katanya. "Dibanding tahun 30-an dulu, alangkah sulitnya sekarang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
DICK, SI RAJA SERBA ADA
1984-01-21Pengusaha, 50, perintis toko serba ada, gelael supermarket. juga pemilik restoran kentucky, dan es krim…
PENGAWAL DEMONSTRAN DI MASA TRITURA
1984-01-14Letjen (purn), 60. karier dan pengalamannya, mengawal para demonstran kappi/kami pada saat terjadi aksi tritura…
AHLI NUKLIR, DALAM WARNA HIJAU
1984-01-28Achmad baiquni, dirjen batan, ahli fisika atom yang pertama di indonesia.