Sebuah "kerajaan" Dalam Film...
Edisi: 33/12 / Tanggal : 1982-10-16 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :
MUNGKIN sulit mencari tandingan keluarga Kapoor dalam belantara perfilman. Selama 53 tahun, dan tiga generasi, keluarga besar ini malang-melintang di dunia bisnis pertunjukan India, panggung maupun film.
Mereka sudah ada di sana, sejak "gambar hidoep" belum bersuara hingga film mutakhir berkenalan dengan gemerlapannya kehidupan para bintang. Karir mcreka terbentang demikian panjang, hampir separuh sejarah perfilman sendiri.
Sebagai 'petualang' industri perfilman terbesar, setidak-tidaknya untuk India, keluarga ini tidak mendapati satu aspek pun dari media film yang tidak bisa mereka tangani. Timbunan sukses dan juga kegagalan, hanya membuat mereka terlibat lebih jauh dalam dunia seluk-beluk tersebut,-yang boleh jadi merupakan satu-satunya bisnis yang mereka pahami.
Dan daya tahan mereka sungguh luar biasa. Dengan itulah mereka tampil sebagai keluarga utama dalam bisnis perfilman India, dengan lebih 700 produksi film per tahun dan turn over Rs 8 milyar --- mungkin yang terbesar di dunia. "Tak ada keluarga lain yang mampu bertahan lebih lama ketimbang keluarga Kapoor dalam industri pertunjukan," kata Sunil Sethi dalam tulisannya di majalah India Tody, 15 Agustus lalu. "Juga tidak dalam ketekunan mengembangkan dan memperluas usaha."
Tangga karir mereka pun tak kurang mengesankan. Dari clapper boy sampai stage manager, dari bintang panggung sampai idola penonton matinee, dari produser film sampai pemilik studio dan gedung pertunjukan, dari editor film sampai musikus amatir --segala macam 'jabatan' itu pernah dipegang salah seorang dari setiap anggota keluarga besar Kapoor. Namun betapa banyak pun jalan menuju sukses, betapa kuat pun dedikasi dan ketaatan mereka pada bidang yang digarap, keluarga itu tak akan pernah melupakan "pahlawan besar" mereka, yaitu Prithviraj Kapoor--sang ayah.
Maka sebermula, pada 1929, tibalah keluarga Prithviraj di Bombay. Mereka datang dari Peshavar, kota perbatasan barat laut. Prithviraj membawa ketiga anaknya. Anak-anak itu membawa pula istri dan anak mereka. Dan sejak itu, anggota klan ini tampil dalam tak kurang dari 300 film, memproduksikan dan menyutradarai sekitar tiga lusin film, dan membelanjakan uang sekitar Rs 300 juta dalam bisnis sinema.
Tak dapat diperkirakan dengan tepat, sudah berapa banyak keuntungan yang diperoleh keluarga Kapoor dari bisnis film, baik perorangan maupun kelompok. Apalagi bila diingat bahwa mereka memutarkan uang itu dengan gaya impressario. Mereka menanamkan uang itu kembali dalam bisnis film, mengikat perkongsian dengan rekan sejawat, dan menyumbangkannya ke berbagai lembaga yang mereka dirikan.
"Memang bukan uang yan menunjang kharisma keluarga Kapoor," kata Sunil Sethi. Melainkan gaya hidup mereka. "Keyakinan mereka yang luar biasa, kebanggaan mereka yang berlebihan, dan prestise mereka yang mengagumkan."
DI tengah suasana persaingan merebut keuntungan komersial, mereka seolah tidak menjadikan uang sebagai tujuan. Berbeda dengan banyak bintang film yang terjun ke dunia usaha, keluarga Kapoor tampil dalam potret seorang petaruh yang berani. Mereka tetap mempertimbangkan faktor artistik di samping komersial. Meski punya usaha lain, seperti umpamanya realestate, mereka tetap menjadikan usaha itu sebagai sarana penunjang bisnis film.
Misalnya Raj Kapoor. Bintang yang pernah menjadi pujaan ramai pecandu film India di Indonesia ini antara lain memiliki 100 acre tanah pertanian di dekat Pune. Tapi selain ditarik keuntungannya yang langsung, tanah itu juga dijadikan Raj daerah lokasinya yang utama. Begitu pula Shashi Kapoor. Bintang ini menjual tanahnya di Panvel semata-mata untuk membiayai produksi filmnya yang pertama, junoon.
Sementara itu bintang sezaman mcreka seperti Rajendra Kumar, Amitabh Bachchan dan Jeetendra, melulu bekerja untuk meraih keuntungan komersial. "Hanya ada dua pertanyaan, bagai siang dan malam, dalam industri perfilman kita," kata seorang kolumnis film di Bombay baru-baru ini. "Pertama: berapa banyak uang yang diperoleh Amitabh Bachchan dari sebuah film. Dan kedua: bagaimana dan kapan Raj Kapoor mengalami kebangkrutan."
Dalam mengejar cita-citanya, masing-masing keluarga Kapoor berdiri sendiri. Tapi sebagai satu keluarga besar mereka terikat erat satu sama lain. Kenyataan ini justru memberikan kepada mereka ciri yang sangat khas. Ada kebersamaan dan tradisi yang sudah berakar, yang sulit ditemukan pada tokoh lain yang sukses dalam industri ini.
Mungkin dalam hubungan itu patut dikutip ucapan Devyani Chaubal, penulis film yang berpengaruh. Chaubal mengatakan, "mereka tidak hanya super star sinema, melainkan pencinta luar biasa media ini." Dibandingkan dengan keluarga Kapoor, "orang seperti Amitabh Bachchan dan Jeetendra tak lebih dari pedagang biasa."
Sekarang ini, paling tidak ada tiga bersaudara Kapoor yang berada pada puncak kejayaan. Masing-masing membentuk di sekitar dirinya perasaan hormat dan kekaguman --- di samping glamour. Daya tarik mereka yang kuat sudah muncul pada usia muda, dan merupakan warisan dari sang ayah, Prithviraj Kapoor. Prithviraj sungguh lelaki yang tampan pada zamannya.
Tapi daya tarik itu juga diciptaka ketiga bersaudara Kapoor sendiri, dengan usaha keras. Dengan kecintaan mereka kepada hidup, dengan intelijensia, kehangatan, keterbukaan. Patut diingat, tak seorang dari ketiga bersaudara itu yang jatuh ke dalam cipratan narkotik atau alkohol.
Kapoor bersaudara memang tak tahan minuman keras -- walau mereka tak bisa melepaskan kegemaran makan enak, perempuan cantik, dan kemasyhuran. Mereka juga tak berusaha menyembunyikan tingkah mereka yang aneh, atau impian-impian mereka.
Affair mereka dengan beberapa leading lady acap diketahui publik bahkan tak jarang mereka umumkan sendiri. Kesenangan mereka pada santapan lezat menjadikan Raj dan Shammi koki jempolan di tenah keluarga.
Bersaingan dan bersikap kritis satu sama lain, mereka tetap bisa menikmati saat-saat bersama yang menyenangkan. Dan pokok percakapan mereka tak pernah berubah--"mungkin untuk sepanjang hidup," kata Sunil Sethi. "Keluarga Kapoor mungkin tidak bisa membicarakan soal lain di luar film."
Berita keluarga di antara mereka juga menyangkut…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…