Pantai Gading, Kisah Sukses Macan..
Edisi: 39/12 / Tanggal : 1982-11-27 / Halaman : 47 / Rubrik : SEL / Penulis :
TIGA ekor macan tutul mengendap-endap di atap rumah berjerami, menggeram kepada saya. Enam yang lain mengepung saya di tanah. Salah seekor mengaum, mengaiskan cakarnya pada kamera saya. Saya jatuh ke belakang, tersandar di gubuk. Hati jadi kecut karena teringat, bahwa sebelum datang ke sini saya sudah diberi banyak peringatan: ′upacara macan tutul′ itu penuh bahaya, kadang-kadang fatal. Secara refleks saya lindungi muka dengan tangan.
Bunyi cambuk menggeletar. Dan tiba-tiba saja beberapa orang lain datang menyelamatkan saya. Mereka mengusir macan tutul ke tanah berpagar rindang.Mereka berteriak: "Tak ada orang awam boleh masuk sini!"
Cerita di atas, dimuat dalam National Geographic Magazine Juli yang lalu, datang dari wartawan Michael Kirtley. Bersama istrinya, Aubine, ia tinggal selama empat bulan di Pantai Gading. Dan menghadiri ′upacara macan tutul′ yang diadakan Suku We.
"Beberapa saat kemudian," katanya, "manusia macan tutul itu mengantari saya makanan. Mereka sudah ramah kini, tak lagi mengenakan pakaian upacara yang penuh tutul. Tapi saya masih gemetar. Saya tahu, masing-masing mereka harus tinggal tujuh bulan di rimba belantara dalam usaha menghayati kehidupan binatang buas. Untuk memuja macan tutul dan tinggal bersamanya.
Selagi saya mengajukan pertanyaan, seorang lelaki tiba-iba terkapar di tanah. Menggeliat-geliat dan melolong iba seperti binatang terluka. Sambil menggelepar dan merobek-robek bajunya, ia melompat dalam keadaan telanjang. Yang tampak hanya putih matanya. Bertelekan pada kedua tangan dan kakinya, ia merangkak lari seperti seekor binatang masuk rimba. Saya terpana. "Anda telah mengucapkan perkataan tabu," seseorang berteriak kepada saya. Tapi ia tak memberi penjelasan lebih lanjut. Dan saya pun tak pernah tahu apa perkataan itu."
Manusia-macan tutul itu tinggal di dataran tinggi sebelah barat Pantai Gading Sebelum tiba di negeri kecil yang makmur di Afrika Barat itu, Kirtley dan istrinya sudah diberi gambaran akan menemukan suatu negara jajahan baru (neo koloni) yang korup, yang merdeka tahun 1960 dari Prancis Di situ orang kulit putih masih cukup besar kekuasaannya di belakang layar, ′tradisi′ cepat sekali jadi ′kesenian rakyat′. Mereka terkejut mendapatkan ibukota Abidjan yang ultramodern itu hanya merupakan tiruan tak sempurna dari Kota Paris.
DI seluruh negeri, kelompok-kelompok rahasia dan upacara ritual seperti ′manusia-macan tutul′ itu merupakan sesuatu yang lazim. Kedua suami-istri itu mengunjungi para ahli sihir dan istana kepala suku yang ternyata berlapis emas. Mereka ikut bernyanyi dengan orang-orang Kristen fundamentalis dan menari bersama dewa-dewa bertopeng. Terbengong-bengong mereka melihat seseorang dalam suatu upacara ritual menikam perutnya sendiri, menarik .
keluar sebagian ususnya, lalu memasukkannya kembali. Luka di perut disembuhkannya dengan menggosok dengan telur, jamu dan kaolin.
"Siapa pun yang mencemoohkan atau tak percaya sihir di negeri kami," kata Ambroise Agnero dari Perpustakaan Nasional yang berpendidikan Prancis, "tak memahami apa-apa. Upacara-upacara seperti itu merupakan landasan kehidupan kami sehari-hari."
Jiwa Pantai Gading memanglah kehidupan yang serba gaib dan hanya dipahami orang-orang tertentu. Tapi jika seorang warga Pantai Gading ditanya, apa yang diinginkannya dari hidup, jawabannya bisa membuat geleng kepala. Yang dibayangkan adalah villa dengan cir conditioning, dengan mobil Mercedes-Benz, televisi berwarna dan kaset video, ditambah sofa, sampanye tiap kali makan, istri kulit putih, klub eksklusif dan uang untuk dihambur-hamburkan.
"Kaki kami masih di Zaman Batu, sementara kepala kami sudah melayang di zaman atom," kata Rene Rabbi, direktur urusan pariwisata.
Dari namanya saja kita sudah tahu, Pantai Gading pernah punya banyak gajah. Dan barangkali inilah satu-satunya negara Afrika baru merdeka yang sampai kini belum pernah mengalami kudeta. Juga tak pernah ada kerusuhan sosial atau perang antarsuku. Tingkat hidup warganya paling tinggi di Benua Hitam Afrika. Juga GNP-nya.
Manajemen yang sehat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang sehat pula, tiap tahun, sejak merdeka-dan prestasi ini tak ada taranya di antara negara mana pun di Dunia Ketiga. Sekitar 2,5 juta orang, atau lebih…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…