Kelas

Edisi: 42/12 / Tanggal : 1982-12-18 / Halaman : 07 / Rubrik : CTP / Penulis : MOHAMAD, GUNAWAN


BUNG Karno "minta", "menangisi". Ia "minta dan menangisi" agar dalam Undang-Undang Dasar Indonesia tak dimasukkan pasal tentang hak-hak manusia dan warganegara.

Itu terjadi di bulan Juli 1945. Konstitusi pertama sedang disiapkan. Ketika 10 Desember orang memperingati Hari Hak-hak Asasi Manusia, ucapan Bung Karno itu sebenarnya bergaung, tapi jarang dikenang lagi.

"Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya yang terhormat!", katanya penuh gelora. "Kita rancangkan Undang-Undang Dasar dengan kedaulatan rakyat, dan bukan kedaulaun individu".

Kenapa rakyat, dan bukan individu? Apakah rakyat sebenarnya, jika bukan suatu himpunan yang terdiri dari individu? Bung Karno tak sempat mengurai. Ia agaknya cukup berpegang pada kesan. Kata "rakyat" menyarankan sesuatu kekuatan yang padu--ibarat satu lidi. Titik. Kata "individu"…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…