Sala, Setelah Peristiwa Itu
Edisi: 48/10 / Tanggal : 1981-01-24 / Halaman : 30 / Rubrik : KT / Penulis :
SIANG itu gedung Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) di Sorogenen Sala, dipadati pengunjung. Tak seperti biasanya, sekali itu tak ada pernikahan di bangunan yang biasa dipakai warga nonpri di kota batik itu. Selama beberapa hari, 9 Desember hingga 5 Januari lalu, di gedung itu berlangsung pengarahan bagi para warga nonpri yang ada di Kota Surakarta.
Yang memberi pengarahan tak lebih dari Walikota, Dandim dan Danresta Sala. "Tujuannya untuk mengembalikan keadaan, sehubungan dengan peristiwa 19 November," jelas Ketua Bako Humas Kodya Surakarta, Soeharto BA, yang menjadi penyelenggara pengarahan itu. Selain kepada warga nonpri, menurut Soeharto, pengarahan itu juga diberikan kepada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Tak kurang dari 7.000 warga Kota Sala yang nonpri telah menghadiri pengarahan itu. "Kalau pengarahan itu dilangsungkan sebelum peristiwa 19 November, mungkin hanya satu atau dua orang saja yang hadir," kata Abu Chasan, Lurah Sudiroprajan, wilayah yang banyak disebut sebagai pecinan kota ini.
Minat warga nonpri tak hanya sekedar mendengarkan pengarahan-pengarahan. Mereka juga banyak mengajukan pertanyaan. "Berikan partisipasi nyata," kata Walikota Sukamto Prawirahadisubrata, dalam pengarahannya, "yang wanita ikut KB dan PKK dan yang pria turut ronda kampung -- jangan hanya mengeluarkan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
LEDAKAN DI MALAM NATAL
1985-01-05Bom meledak di dua tempat di gedung seminari alkitab asia tenggara dan di gereja katolik…
SENAYAN MENUNGGU PAK DAR
1984-02-11Keppres no.4/1984, seluruh kompleks gelora senayan (tanah yang diperuntukkan asian games ′62), dinyatakan sebagai tanah…
YANG TERTIB DAN YANG MENGANGGUR
1983-04-09Berdasarkan perda no.3/1972, gubernur soeprapto, akan melakukan penertiban terhadap bangunan liar dan becak-becak. bangunan sepanjang…