Sang Kiai Dan Keyakinannya
Edisi: 50/10 / Tanggal : 1981-02-07 / Halaman : 57 / Rubrik : KL / Penulis : WAHID, ABDURRAHMAN
KIAI Ali murah senyum. Kiai yang menjadi anggota DPR mewakili sebuah daerah di luar Jawa ini jarang mengeluarkan suara, meskipun itu tentu tidak ada hubungannya dengan watak hidup lembaga perwakilan itu saat ini.
Gerak-geriknya halus, tegur sapanya ramah, suaranya tidak keras dan selalu lebih banyak mendengarkan ucapan orang daripada berucap sendiri. Tingkah-lakunya merendah, sesuai dengan akhlak yang dirumuskan dalam kitab-kitab kuno. Mungkin jarang makan di luar, jajan di restoran dan sebagainya, karena menurut kitab Ta'limul Muta'allim makanan seperti itu kurang berkahnya.
Tetapi tanda lahiriah yang berupa senyumnya yang khas yang paling nampak dalam pergaulan. Mendengar pujian orang lain ia hanya tersenyum, mungkin heran mengapa sampai begitu jauh pujian diberikan bagi tindakan atau sifat yang dianggapnya sendiri sebagai hal yang biasa.
Mendengarkan argumentasi bertele-tele dalam rapat fraksi maupun kelompok, ia juga tersenyum saja. Mungkin geli mendengarkan alasan tidak masuk akal yang sering diajukan, kalau tidak malahan alasan kekanak-kanakan.
Bahkan mendengarkan kritik pun Kiai Ali selalu tersenyum: hormatilah pendapat yang berbeda dengan pendirianmu, begitu kata kitab-kitab kuno tentang tata cara berdebat (adabul muzadzarah).
Begitu rendah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…