Sebuah Tafsir Dari Penjara
Edisi: 53/10 / Tanggal : 1981-02-28 / Halaman : 44 / Rubrik : AG / Penulis :
TAFSIR itu pun selesai sudah. Pada malam 17 Februari, di Masjid Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta, saat ulang tahun ke-73 Prof. Hamka digunakan sebagai kesempatan syukuran -- atas selesainya dicetak jilid terakhir tafsir Quran yang disebut menurut nama masjid yang diimaminya itu.
Banyak orang bergembira, tentu ke-30 juz Quran, dikomentari dalam 30 jilid buku (seukuran buku sekolah umumnya, setebal 300-450 halaman) sudah bisa mereka peroleh kelengkapannya setelah selama ini dikeluarkan penerbit Pembimbing Masa secara cicilan.
Sebab karya ini, yang diangkat dari pengajian tafsir setiap habis subuh di Masjid Al Azhar, memang populer. "Wajah jamaah yang tercinta itulah yang terbayang, seketika menggoreskan pena di atas kertas," kata ulama bekas pengarang roman ini. Sehingga, untuk menepatkan dengan tingkat pengetahuan berbagai jenis jamaah itu, "penafsiran tidak terlalu tinggi mendalam, sehingga yang dapat memahaminya tidak semata-mata sesama ulama." Tapi juga "tidak terlalu rendah, sehingga menjemukan." Itu dituliskannya dalam pengantar jilid pertama.
Al-Azhar dengan demikian mendapat ciri umum tafsir yang terbit di Indonesia sejak menjelang kemerdekaan: gubahan yang terutama dimaksud sebagai bimbingan -- lebih dari sebuah karya keilmuan atau, misalnya, pembelaan suatu mazhab lama maupun baru seperti umumnya tafsir klasik. Hanya, bahwa tafsir ini disusun berdasar uraian ceramah menjadikannya khas: tidak memakai sistem catatan kaki -- yang menerangkan bagian-bagian ayat -- seperti yang lain-lain, dan karena itu boleh menjadi sangat luas.
Sama dengan yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…