Patung-patung, Tampak Muka Dan Belakang
Edisi: 04/11 / Tanggal : 1981-03-28 / Halaman : 27 / Rubrik : SR / Penulis : BBU
BAGAI sebilah keris bertuah di Jawa, sebuah patung kayu yang dianggap keramat di Maluku tak mudah dilihat sembarang orang -- apalagi dipinjamkan.
Antara lain karena itulah, pameran yang mencoba menyuguhkan karya patung Indonesia dari masa ke masa pekan ini di Balai Senirupa, Jakarta tak lengkap diwakili patung primitif atau tradisional yang asli dari berbagai daerah -- kecuali dua buah dari Kalimantan Timur. Sedang beberapa patung tradisional Nias misalnya hanyalah barang tiruan. Patung yang bergaya primitif, bukan patung primitif, kata Sudarmadji, direktur balai tersebut.
Toh pameran yang menyuguhkan sekitar 100 karya ini menyuguhkan berbagai bahan, gaya dan ide yang bisa langsung dilihat di satu ruang. Satu perbandingan kecenderungan dan dasar penciptaan tiap masa jadi bisa lebih terasa.
Tiga patung tradisional Maluku, tiruan, oleh Wiroto Watumlawar, 19 tahun, agaknya dibuat dengan cermat. Terasa meyakinkan sebagai patung tradisional -- mungkin karena Wiroto paham benar latar belakang penciptaan barang yang ditirunya.
Ini adalah patung wanita setinggi 75 cm, rambutnya dijalin dua, memegang sosou (semacam piring), konon gambaran perempuan yang sedang berjalan ke tetangga-tetangganya untuk…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…