Dokter Mengkritik, Terjun Menjawab
Edisi: 04/11 / Tanggal : 1981-03-28 / Halaman : 33 / Rubrik : KSH / Penulis :
DARI Yogyakarta terlontar kritik terhadap dokter. Sekalipun tidak menunjuk nama, kecaman itu tertuju pada beberapa dokter di sana yang dalam mengobati pasien memadukan ilmu kedokteran modern dengan perdukunan. Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK UGM, dr. Raden Soejono Prawirohardjo yang melancarkan kritik tersebut menjuluki dokter yang dia kritik sebagai "terkun", alias dokter-dukun.
Menurut Soejono "terkun" berbeda dengan dukun tradisional yang mendasarkan ilmunya pada tradisi, seperti dukun pijat dan dukun beranak juga berbeda dengan kiai dan pastr pengobat (religious healer), yang berpangkal pada ajaran agama. "Mereka tidak menipu. Tapi terkun menipu. Maka harus diberantas," kata Soejono sengit.
Sudah agak lama dokter ahli penyakit jiwa tersebut memendam rasa terhadap dokter yang dia anggap "tidak etis". Soalnya sudah berkali-kali dia menerima pengaduan dari pasiennya. "Seorang pasien yang belum tentu tumor, disebut bertumor oleh terkun setelah melakukan diagnosa dengan mengetukkan ballpoint pada kertas. Sebagai ilmuwan saya tidak percaya kekuatan supernatural yang mendukung pengobatan seperti itu," katanya kepada wartawan TEMPO, Mohamad Cholid.
Soejono tidak secara jelas menyebutkan mengapa ada dokter yang mencampurkan ilmu kedokteran dengan perdukunan. Misalnya mendiagnosa secara…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…