Supaya Pulogadung Tetap Berasap

Edisi: 10/11 / Tanggal : 1981-05-09 / Halaman : 30 / Rubrik : KL / Penulis : ZEN UMAR PURBA


LEBIH dari 20 tahun silam penduduk Kampung Rao di Tebingtinggi Deli tiba-tiha merasa bahagia karena berdirinya sebuah kilang pengasapan karet di sisi timur sungai Bahilang. Dari anak-anak muda, laki perempuan, hingga orang dewasa dan nenek-nenek terserap dalam perputaran kerja pabrik. Produksi pabrik itu terus meningkat seirama dengan gemilangnya pasaran karet saat itu.

Lambat laun ada juga keluhan masyarakat sekitar, yang memakai air sungai bukan hanya untuk mandi dan cuci, tapi juga jamban dan minum. Pabrik itu mulai memasukkan aroma baru ke kali -- lewat limbah pembersihan karet yang dikeluarkannya. Untunglah tak sempat ada protes keras dan merusak. Maklumlah, banyak perut tertolong oleh pabrik milik seorang tauke Cina itu.

Sarana industri ibarat energi bagi sebuah mobil. Lebihlebih sekarang, saat industri mulai di-Pelita-kan. Tapi pembangunan nasional, setidak-tidaknya sejak Pelita 11, tidak hanya ingin menyajikan kue pembangunan untuk rakyat kini. Pandangan baru mulai diapungkan: bumi ini bukan lagi warisan nenek moyang, tapi pinjaman dari anak cucu kita. Karena itu lingkungan hidup beserta sumber yang terkandung di dalamnya harus dilestarikan. Pengisi lingkungan termasuk manusia, tak hanya butuh nasi, tapi juga daya tahan tubuh untuk hidup sehat dan nyaman. Dari itu lingkungan tidak boleh tercemar.

Orang mulai kritis terhadap pabrik-pabrik yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…