Ia Hanya Pamit Ke Bukit
Edisi: 16/11 / Tanggal : 1981-06-20 / Halaman : 77 / Rubrik : SD / Penulis :
DI tengah-tengah sorak-sorai penonton, wanita itu merasa kesepian. "Setiap saat, hati saya ada di Thai," katanya dengan pandangan seakan mencoba membayangkan negeri kelahirannya, jauh di sana. Apa boleh buat. Nasib telah melemparkannya ke atas panggung, menggerak-gerakkan tubuhnya yang sital, sambil melepaskan pakaian satu-satu -- sehingga lengkaplah ia dengan julukan penari striptease.
Tapi Sayan Jaratawa yang sehari-hari dipanggil Wanvisa agaknya tidak begitu menyesal. Wajahnya yang cukup manis, ditambah potongan tubuh yang memadai, memang memungkinkan dia terjun sebagai penari telanjang -- dan sejak beberapa bulan terakhir ini tercampak di panggung-panggung hiburan di Medan, Surabaya dan Jakarta serta Ujungpandang.
Meski demikian, Wanvisa, 27 tahun, masih memendam penyesalan. Semula, ia adalah seorang penyanyi yang cukup ternama di negaranya, Thailand. Hampir setiap malam ia tarik suara di panggung-panggung hiburan di Bukit, sebuah tempat tamasya terkenal di negara gajah putih itu. Namun, persaingan dengan penyanyi-penyanyi baru, agaknya menyisihkan suara wanita itu.
Bekerja, Bukan Kawin
Sejak tiga tahun lalu ia mencoba mengembara di berbagai negara ASEAN. Di tempat-tempat itu pun suaranya tak mampu bertanding dengan penyanyi-penyanyi pribumi. Satu-satunya yang masih mungkin, hanya tinggal menampilkan kebugilan tubuhnya di panggung. Sejak itu, tubuhnya pun menjadi modal utama.
Karena itu wanita kelahiran Nakonsowan (hampir 300 km di utara Bangkok) itu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
DIA DI BELAKANG PENONTON
1983-02-05Walaupun bisa nonton gratis, penghasilan rata-rata kecil, juga terancam bahaya radiasi.
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12Dengan adanya isu bahwa orang bertato akan diculik jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun, bahkan…
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12Dengan adanya isu orang yang bertato akan dibunuh, jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun bahkan…