Kematian Di Jalan-jalan

Edisi: 18/11 / Tanggal : 1981-07-04 / Halaman : 69 / Rubrik : KT / Penulis :


ASPAL basah, jalan licin yang menikung tajam, sebuah jembatan sempit di ujungnya dan seorang sopir yang memacu bisnya 90 km sejam. Sempurnalah prasyarat bagi sebuah kecelakaan.

Dan musibah berdarah itu memang terjadi Rabu dinihari pekan lalu. Kecuali sopir Ruslan, agaknya tak seorang pun menyadari bagaimana persisnya kecelakaan itu terjadi. Kondektur Gufron, yang duduk santai di belakang, saat itu sedang menghitung karcis. Ia pun tidak tahu bagaimana bis Tunggal Jaya yang dikemudikan Ruslan "mengambil" sebuah kolt, sebelum menghantam pagar jembatan untuk akhirnya terjungkir dan terhunjam ke dasar Sungai Sanggung di 7 km baratdaya Sala. "Apa kita ini bermimpi?" ujar Waluyo, sopir kolt yang dilewati Tunggal Jaya. Kaelani, temannya pelan menjawab: "Ada kecelakaan.

Dari jumlah yang tewas dipastikan, kecelakaan Sanggung adalah ketiga terbesar tahun ini, sesudah bis Flores dan Turangga. Korban 18 orang mati dan 17 luka-luka. Gufron selamat. Sopir Rus terpental keluar, tubuhnya terseret arus diduga meninggal seketika. Ia tidak sempat lagi mendengar kecaman Menteri PU Poernomosidi sehari kemudian: "Apa rambu lalu-lintas masih perlu disertai gambar tengkorak? "

Mungkin diperlukan lebih dari itu. Karena rambu dan tanda bahaya yang biasa-biasa ternyata tidak dihiraukan sopir seperti Ruslan yang boleh dibilang cukup berpengalaman.

Lalai? Tapi sopir Syafri, meski dikabarkan telah cukup berhati-hati, bis HZN yang dikemudikannya terguling juga ke jurang di Sitinjau Laut, 24 km di luar Kota Padang. Kecelakaan yang menewaskan enam penumpang ini terjadi belasan jam sesudah tragedi Sanggung. Hujan, kabut dan entah apa lagi, menyebabkan bis meluncur tidak terkendali lalu terjerumus masuk jurang.

Dua kecelakaan beruntun rupanya masih tidak cukup. Minggu pagi baru lalu empat gerbong kereta-api Mutiara Timur melejit dari rel -- satu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
LEDAKAN DI MALAM NATAL
1985-01-05

Bom meledak di dua tempat di gedung seminari alkitab asia tenggara dan di gereja katolik…

S
SENAYAN MENUNGGU PAK DAR
1984-02-11

Keppres no.4/1984, seluruh kompleks gelora senayan (tanah yang diperuntukkan asian games ′62), dinyatakan sebagai tanah…

Y
YANG TERTIB DAN YANG MENGANGGUR
1983-04-09

Berdasarkan perda no.3/1972, gubernur soeprapto, akan melakukan penertiban terhadap bangunan liar dan becak-becak. bangunan sepanjang…