Cas-cis-cus Ngomong Sana
Edisi: 18/11 / Tanggal : 1981-07-04 / Halaman : 76 / Rubrik : SD / Penulis :
POUW Kwat Keng, guru dan direktur Pouw's College tempat kursus bahasa Inggris di Bandung, mungkin harus menutup kursusnya. Pajak sedang bersiap-siap mencekik lehernya. Sebab, dengan 200 siswa dan dari tiap siswa dipungut Rp 3.000 sebulan, tempat kursus yang berdiri sejak 1945 itu, kini harus membayar pajak Rp 500 ribu. Dan bila tahun depan pemerintah jadi menaikkan pajaknya menjadi Rp 800 ribu, "akan saya tutup saja kursus ini," katanya setengah kesal. Tempat kursus Pouw ini ternyata terancam bubar sejak beberapa saat setelah berdiri. "Di zaman Belanda, sering digerebek selagi mengajar. Saya dikira mengadakan rapat gelap," kata Pouw.
Kejengkelan Pouw ternyata juga berkaitan dengan masalah lain. "Sekarang, kursus bahasa asing seperti jamur, " katanya. Dan kebanyakan kursus itu hanya bermotif komersial. "Kontrol kualitas tampaknya belum pernah dilakukan oleh pemerintah," katanya kesal. Meskipun begitu, tempat kursus tertua di kota kembang yang mempekerjakan 16 guru dengan gaji 60% dari uang masuk itu, tidak merasa terdesak karena banyak saingan. Buktinya, peminat masih saja membanjir ke Jalar Bungsu Bandung, tempat kursus tadi.
Setiap hari, rumah bangunan eks Belanda milik Pouw di atas tanah 1.000 meter itu didatangi pelajar, mahasiswa, karyawan dan ABRI. Pouw, 71 tahun, lulusan Cambridge University itu telah berhasil menetak ratusan orang yang fasih ngomong Inggris. "Saya bahagia kalau alumni Pouw's College bisa menjadi orang," kata ayah empat anak dan kakek delapan cucu itu.
Untuk membuat siswanya bisa cas-cis-cus bicara Inggris, tidak gampang. Suatu hari, datang seorang mahasiswi jurusan arsitektur suatu perguruan tinggi di kota itu. "Ia sedih tidak menguasai bahasa Inggris," katanya. Padahal, semua buku wajib dalam bahasa Inggris. Ia minta dikursus cepat-cepat supaya tidak ketinggalan kuliahnya. "Mana bisa belajar bahasa Inggris didadak begitu? Terpaksa saya tolak," kata Pouw.
Mengajar bahasa Inggris "kilat" ternyata tidak terlalu menyulitkan Ted Curtis Fishman, 23 tahun, sarjana filsafat Princeton University AS yang kini mangkal di Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Muridnya terdiri dari dosen-dosen yang akan segera…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
DIA DI BELAKANG PENONTON
1983-02-05Walaupun bisa nonton gratis, penghasilan rata-rata kecil, juga terancam bahaya radiasi.
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12Dengan adanya isu bahwa orang bertato akan diculik jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun, bahkan…
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12Dengan adanya isu orang yang bertato akan dibunuh, jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun bahkan…