Ahmadiyah Sesudah Rabithah
Edisi: 19/11 / Tanggal : 1981-07-11 / Halaman : 66 / Rubrik : AG / Penulis :
AHMADIYAH masih ada, Iho. Aliran Islam yang sebuah ini, yang berpusat di Pakistan (dan diperkirakan berpengikut sekitar 10 juta), di tahun 1974 dinyatakan oleh organisasi internasional Rabithah Alam Islami sebagai "non-Muslim". Tapi rekomendasi formal memang bukan "pembasmian". Ahmadiyah tetap ada -- bahkan pucuk pimpinannya dari Pakistan baru saja berada di Indonesia.Selama setengah bulan, sampai awal Juli, tokoh itu, Mirza Mubarak Ahmad, meninjau jamaahnya. Ia adalah Wakil A'la (Penanggung jawab Tertinggi) organisasi dunia Ahmadiyah -- di samping juga Wakil Tabsyir alias Penanggung jawab Departemen Misi. Ia, orang kedua sesudah Khalifah Ahmadiyah (yang ke 3 kini) Mirza Nasir Ahmad (dan kedua-duanya adalah putra Khalifah 11 Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad almarhum), berkendaraan mobil dari Jakarta ke dusun-dusun di Jawa Barat.
Di sejumlah tempat mereka berhenti: Bogor, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Desa Wanasigra, Desa Singaparna, Desa Manislor di Kabupaten Cirebon. Di masing-masing tempat berpidato kepada sejumlah jamaah.
Jawa Barat memang terhitung daerah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…