Sebuah Gejala Di Pesantren
Edisi: 21/11 / Tanggal : 1981-07-25 / Halaman : 25 / Rubrik : PDK / Penulis :
MENGENAKAN sarung dan kopiah hitam, pagi itu Achmar turun dari kamarnya di lantai atas kompleks Pesantren Tebu Ireng, Jombang. Di tanganya ada dua kitab. Bersama puluhan temannya ia bermaksud ngaji weton -- salah satu cara mengaji model pesantren - kepada Kiai Syamsuri Badawi di Pondok itu.
Mereka murid-murid SMA Pesantren Tebu Ireng. Dengan kata lain murid sekolah, bukan murid pesantrennya sendiri atau madrasah. Karena itulah kesempatan libur panjang bagi sekolah maupun pesantren sekarang ini, mereka gunakan untuk pemperdalam ilmu agama dengan gaya pesantren.
Sejak awal 70-an, pondok pesantren rupanya tertarik mendirikan sekolah umum. Ini adalah tahap kedua -- setelah pesantren mendirikan madrasah, yakni bentuk pemakaian sistem kelas yang pertama, yang lebih banyak diisi pelajaran agama. Alasan mendirikan sekolah umum itu macam-macam.
Pesantren Tebu Ireng yang kesohor itu (tempat didirikannya NU oleh almarhum KH Hasyim Asyari dan "tanah air" anggota DPR usu Hasjim dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…