Mahbub Dan Bani Sadr

Edisi: 21/11 / Tanggal : 1981-07-25 / Halaman : 27 / Rubrik : KL / Penulis :


BAYANGKAN kalau Mahbub Djunaedi menjadi presiden. Sudah tentu lebih menarik daripada Aboulhassan Bani Sadr, itu bekas presiden Iran yang sekarang tidak diketahui jejaknya. Mengapa tidak dapat dibayangkan terjadinya hal itu? Mereka sama-sama kolumnis, sama-sama orang koran tulen, yang koran masing-masing juga sama-sama ditutup pemerintah. Yang berbeda yang menutup: kalau korannya Bani Sadr ditutup pemerintah theokratis dari para mullah Iran, maka korannya Djunaedi (dikenal dengan nama Duta Masyarakat semasa masih terbit) ditutup justru oleh pemerintah yang ketakutan kepada theokrasi. Kalau dibiarkan hidup terus mungkin juga sama-sama kecil jumlah oplahnya, entah di mana gerangan kesalahan pengaturannya.

Jelas Mahbub akan lebih menarik sebagai presiden. Tidak seperti Bani Sadr, yang selalu kelihatan murung, tidak pernah tampak tersenyum. Bagaikan orang kehilangan sepatu setelah sembahyang di masjid. Mau marah, takut kehilangan pahala yang diperoleh dari salatnya, karena marah setelah sembahyang pertanda kurang ikhlasnya beribadat. Mau protes, kepada siapa harus ditujukan? Apalagi masjid di Iran, yang sudah tentu dikelola para mullah yang menjadi musuhnya. Mana mau merka mencarikan sepatunya yang hilang? Mau bersedih secara mendalam, tidak pantas kalau seorang presiden begitu sedih hanya karena kehilangan sepatu. Walaupun tidak pantas juga seorang presiden pulang dari masjid tidak beralas…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…